Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sulitnya Jadi Rekan Satu Tim Lewis Hamilton

By Minggu, 11 Desember 2016 | 16:35 WIB
Pebalap Mercedes AMG Petronas F1 Team asal Jerman, Nico Rosberg (kanan), dan rekan satu timnya asal Inggris, Lewis Hamilton, bereaksi setelah menyelesaikan sesi kualifikasi GP Jepang di Sirkuit Suzuka, Sabtu (8/10/2016).
YUYA SHINO/AFP PHOTO
Pebalap Mercedes AMG Petronas F1 Team asal Jerman, Nico Rosberg (kanan), dan rekan satu timnya asal Inggris, Lewis Hamilton, bereaksi setelah menyelesaikan sesi kualifikasi GP Jepang di Sirkuit Suzuka, Sabtu (8/10/2016).

Nico Rosberg pensiun sehingga Mercedes mencari pengganti. Siapa pun yang menggantikannya dipastikan dia bakal kesulitan, bukan hanya mengisi posisi juara dunia, tetapi juga karena berteman dengan Lewis Hamilton.

Penulis: Arief Kurniawan

Tidak mudah memang menjadi pebalap yang satu garasi dengan Hamilton. Tanpa perlu ada status nomor satu dan nomor dua, kecepatan di atas trek senantiasa membuktikan Hamilton kerap menjadi pebalap nomor satu di tim mana pun yang ia bela.

Bahkan, salah satu penyebab Rosberg pensiun dari F1 disinyalir karena dia lelah menjadi pebalap yang berdampingan dengan Hamilton.

Khusus buat Rosberg, dia lebih capek lagi karena merasakan persaingan tersebut sejak junior dan pada 2016 dia baru bisa mengalahkan Hamilton.

Sejak terjun ke F1 pada 2007, Hamilton langsung membuat sensasi ketika dia nyaris jadi juara dunia di musim debutnya. Namun, dua kesalahan seorang rookie (pendatang baru) pada dua GP terakhir menggagalkan impiannya tersebut.

Walaupun tak jadi juara dunia di musim perdananya, Hamilton langsung mengalahkan rekan setim di McLaren dan juga pebalap yang saat itu statusnya adalah juara dunia dua kali, Fernando Alonso.

Dengan nama besar Alonso, pencapaian Hamilton ini dianggap sangat luar biasa. Apalagi, dia kemudian menebus kesalahan 2007 itu dengan menjadi juara dunia 2008.

Selebihnya, Hamilton benar-benar sulit ditaklukkan oleh pebalap yang satu garasi bersamanya di pit.

Pada 2011, dia kalah dari Jenson Button saat masih bergabung dengan McLaren karena dianggap lebih sibuk di dunia selebritas daripada pebalap F1.

Butuh Mental Kuat

Pada 2013, datanglah masa di mana dia bertemu Rosberg, teman sekaligus rivalnya sejak kecil. Mereka bersatu lagi di Mercedes.

Pengalaman di masa junior terulang di F1. Rosberg sangat sulit mengalahkan Hamilton di segala lini. Baik itu dalam hal jumlah kemenangan, pole position, atau yang paling bergengsi pada perebutan gelar juara dunia.

Jika dilihat dari statistik F1, Hamilton mencatat keunggulan telak atas Rosberg. Skor untuk raihan gelar juara dunia 2-1, kemenangan 32- 23, dan pole 35-29.

Bahkan, tahun ini saat Rosberg mendapatkan gelar impiannya sebagai juara dunia, Hamilton unggul di sektor lain.

Hamilton menang 10 kali (Rosberg 9) dan pole (12-8). Hal ini merupakan bukti bahwa Hamilton sulit dikalahkan secara telak oleh siapa pun. Rekan setimnya harus punya mental baja bila ingin konsisten mengalahkan pebalap asal Inggris tersebut.

Baca Juga:

"Saya tak peduli siapa rekan baru saya musim depan. Yang pasti, dia mesti menggunakan semua pengalamannya dan mesti bekerja keras bersama saya untuk kejayaan Mercedes," kata Hamilton, seperti dikutip Sky Sports.

Toto Wolff, bos Mercedes, mengakui tidak mudah mencari pendamping Hamilton. "Kalau dibilang butuh, kami butuh pebalap berpengalaman, walaupun bisa saja kami mengontrak pebalap muda yang kami punya," ujarnya.

Kini Mercedes punya dua pebalap muda yakni Pascal Wehrlein (Jerman) dan Esteban Ocon (Prancis). Ocon sudah berlabuh di Force India, meskipun kalau Mercedes memintanya dia bisa ditarik kembali.

Wehrlein adalah penyumbang satu-satunya poin buat tim Manor musim ini. Dia dianggap salah satu pebalap dengan bakat besar.

Namun, pengalamannya yang minim bahkan untuk tim papan tengah sekalipun membuatnya sulit naik pangkat ke Mercedes yang merupakan tim jawara.

"Kalau saya dikontak oleh Mercedes, saya pasti siap," ujar Wehrlein, yang separuh musim 2016 berdampingan dengan pebalap kita, Rio Haryanto.

Berkaca dari Rosberg, skill saja memang tidak cukup untuk menaklukkan seorang Hamilton. Berhati-hatilah siapa pun yang mendapat kursi panas tersebut.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X