Duel Sampdoria menjamu Lazio pada Sabtu (10/12) akan ketat bila melihat torehan kedua klub musim ini. Keduanya mencatat peningkatan cukup drastis dari musim lalu. Perbedaan boleh jadi terletak pada Marassi.
Penulis: Christian Gunawan
Jika ada yang perlu dikhawatirkan Lazio pada laga nanti, itu adalah kewajiban datang ke Marassi alias Stadion Luigi Ferraris. Lima dari enam kemenangan yang dibukukan Samp musim ini terjadi di rumah mereka tersebut.
Pekan lalu, Blucerchiati menang atas klub yang juga meramaikan persaingan papan tengah menuju atas, Torino.
“Kami bisa menciptakan kekompakan pada beberapa laga terakhir. Stadion kami tentu meng hasilkan tambahan dorongan,” ucap pelatih Sampdoria, Marco Giampaolo, dikutip Corriere dello Sport.
Mengawali musim dengan dua kemenangan, Samp langsung melorot dengan empat kekalahan beruntun. Namun, setelah itu, tim besutan Marco Giampaolo itu hanya sekali kalah, yakni dari Juventus di Kota Torino. Setelah kalah dari Juve, Samp memanfaatkan betul Marassi: Empat kemenangan beruntun di rumah, termasuk atas Torino.
Bukti kegarangan Samp di kandang yang dirasakan Lazio dapat digali dari musim lalu. Saat menjamu Lazio, klub kota Genoa itu juga bisa menang walau tim tamu unggul lebih dulu. Padahal, perjalanan Samp musim lalu cukup mengenaskan hingga hanya finis di peringkat ke-15 (sementara Lazio finis kedelapan).
Ya, peningkatan pesat terjadi pada kedua kubu. Situasi ini hanya membuat duel keduanya nanti menjadi menarik.
Bak Guru
Kesempatan Lazio untuk bangkit dari kekalahan 0-2 di derbi ibu kota bukannya tertutup. Nasib baik juga masih menaungi Lazio. Si Elang masih beruntung sebab gelandang Senad Lulic tidak, atau belum, dijatuhi hukuman karena ujaran diskriminatif terhadap pemain Roma, Antonio Rudiger, setelah derbi ibu kota.
Fakta bahwa tiga dari delapan kemenangan Lazio terjadi di luar Olimpico pun perlu dicermati Samp. Elang dari ibu kota tak bisa diremehkan. Lazio masih menjadi salah satu daya tarik Serie A musim ini. Mereka masih berada di zona Eropa, bahkan setelah kalah dari tetangga, AS Roma.
Allenatore Simone Inzaghi membawa angin perubahan positif musim ini. Kolektivitas dengan sebelas awal yang konsisten menjadi kekuatan Le Aquile. Kekalahan terakhir Lazio sebelum derbi terjadi pada 20 September. Di antara dua kekalahan itu, Le Aquile mencatat enam kemenangan dan tiga seri.
Tiga kekalahan mereka dapatkan dari tiga klub yang di atas kertas lebih tangguh. Hanya, kans Sampdoria menjadi klub keempat yang memberikan Lazio kekalahan, meskipun berkemampuan serupa atau malah lebih lemah daripada Biancocelesti, sangat terbuka.
Kerja keras Giampaolo — seperti disebut presiden klub, Massimo Ferrero, layaknya guru — membuat Il Samp mampu tampil menggila, terutama di Massari. Kerja sama dua tombak yang telah mengemas total 10 gol, Luis Muriel dan Fabio Quagliarella, akan menjadi penentu tripoin keenam Samp musim ini.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar