Rexy Mainaky mengaku punya kenangan paling berkesan selama empat tahun menjabat Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Menurut Rexy, kerja sama dan komunikasi yang baik pada setiap lini di pemusatan latihan nasional (pelatnas) menjadi hal yang tidak akan bisa dia lupakan.
"Saya merasa kerja sama dan komunikasi kami selama bertugas sangat bagus. Saya merasa tidak ada sekat-sekat di dalam tubuh PBSI," tutur Rexy kepada wartawan di Jakarta, Jumat (9/12/2016).
"Semua yang ada di dalam pelatnas bisa saling bicara. Komunikasi antara atlet, pelatih, dan pengurus sangat baik dan kondusif," kata peraih medali emas nomor ganda putra Olimpiade Atlanta 1996 itu.
Rexy resmi menjadi Kabid Binpres PP PBSI pada 21 Oktober 2012 di bawah kepemimpinan Gita Wirjawan.
Baca Juga:
- Tahu Tak Ada Keajaiban, Mourinho Hargai Usaha Zorya Perbaiki Lapangan
- Striker 17 Tahun Inter Milan Alami Momen yang Tak Terlukiskan
- Kedinginan, Ibrahimovic Cetak Gol Kontra Zorya untuk Menghangatkan Tubuh
Selama empat tahun menjalankan tugas, pria kelahiran Ternate itu mengantar atlet-atlet nasional meraih sederet gelar prestisius di pentas internasional.
Puncaknya adalah medali emas Olimpiade Rio 2016 yang diraih pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Kini, Rexy tak lagi memegang peran apa-apa di tubuh PP PBSI. Jabatan yang semula dia pegang lengser ke tangan peraih medali emas Olimpiade lain, Susy Susanti.
"Saya tidak merasa kecewa atau panik karena tidak lagi dipakai. Saya enjoy. Saya berharap PBSI bisa lebih baik lagi ke depannya," ujar Rexy.
Rexy mengaku sudah punya beberapa rencana terkait masa depannya. Salah satu yang menjadi fokus utama saat ini ialah membuka akademi bulu tangkis.
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | - |
Komentar