Klub Brasil, Chapecoense, memodifikasi lambang klub mereka dengan arti yang menyentuh.
Sebagian besar skuat Chapecoense mengalami kecelakaan pesawat di Kolombia pada Selasa (29/11/2016) siang WIB. Hanya tiga pemain mereka yang selamat, yaitu Helio Zampier Neto (bek), Alan Ruschel (bek), dan Jackson Follman (kiper).
Musibah nahas tersebut menyedot banyak simpati dari berbagai belahan dunia, termasuk lawan Chapecoense dalam pertandingan final Copa Sudamericana 2016, Atletico Nacional.
Bahkan, Atletico Nacional dengan tulus meminta Asosiasi Sepak Bola Amerika Selatan (Conmebol) untuk menyerahkan gelar kepada Chapecoense.
[video]http://video.kompas.com/e/5236952889001[/video]
Baca Juga:
- Tahu Tak Ada Keajaiban, Mourinho Hargai Usaha Zorya Perbaiki Lapangan
- Striker 17 Tahun Inter Milan Alami Momen yang Tak Terlukiskan
- Kedinginan, Ibrahimovic Cetak Gol Kontra Zorya untuk Menghangatkan Tubuh
Conmebol pun mengabulkan permohonan Atletico Nacional, sekaligus menobatkan klub asal Kolombia ini sebagai tim yang menerapkan fair play.
Kini, ada dua perubahan dalam lambang Chapecoense.
Klub yang berdiri pada 10 Mei 1973 ini menambahkan satu bintang besar di atas lambang klub dan satu bintang kecil di dalam huruf F.
Nosso escudo ganhou novas estrelas.#VamosChape pic.twitter.com/SgjBjzrdVy
— Chapecoense (@ChapecoenseReal) December 8, 2016
"Bintang pertama merupakan simbol Copa Sudamericana 2016. Berwarna putih sebagai tanda kedamaian. Damai yang diberikan oleh para juara kami untuk selamanya.
Selain itu, putih melambangkan cahaya yang akan membimbing kami ke depan.
Bintang kedua dalam huruf F mengacu pada sepak bola. Tanda ini merupakan cara untuk mengabadikan mereka yang mendedikasikan hidup bagi Chapecoense," tulis pernyataan Chapecoense dalam situs resmi klub.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Chapecoense.com |
Komentar