Nama Mario Balotelli (26) mencuat ke permukaan sejak memperkuat Inter Milan pada 2007-2010. Meski dibesarkan Inter, penyerang OGC Nice itu menegaskan bakal sulit melihat dirinya kembali memperkuat I Nerazzurri (Hitam-Biru).
Balotelli direkrut Inter sejak dirinya berusia remaja. Setelah mengoleksi 28 gol dalam 86 penampilan, penyerang Italia berdarah Ghana itu dijual ke Manchester City pada 2010.
Balo kemudian memperkuat klub rival sekota Inter, AC Milan, pada 2012-2014 dan 2015-2016. Karena itulah Balotelli merasa lebih dekat dengan Milan.
"Saya selalu menjadi fan Milan walau pernah bermain untuk Inter. Saya tak pernah bilang tidak, tetapi situasi akan sangat rumit untuk kembali ke Inter. Jika pulang ke Italia, saya memilih Milan," katanya di Rai.
Bersama Milan, Balotelli memang terbukti lebih tajam. Ia menceploskan 33 gol dalam 77 partai di berbagai ajang.
Balotelli: "Return to Serie A? Never say never. A move to Inter would be complicated. If I returned to Italy, it would be for Milan." pic.twitter.com/vXyzsONQEJ
— TheMilanBible (@TheMilanBible) December 8, 2016
Ia memperkuat Liverpool FC, tapi gagal bersinar dan kini menjalani hidup baru bersama Nice. Sejak gabung di klub Prancis itu pada musim panas, Balotelli menemukan ketajaman lagi.
Dia mencetak 6 gol dari 6 partai di Ligue 1 2016-2017. Balotelli menilai dirinya cocok dengan pendekatan pelatih Nice, Lucien Favre.
"Dia tahu bagaimana berhubungan dengan pemain muda. Roberto Mancini (pelatih Balo di Inter) sangat spesial, tetapi saya pikir Favre adalah salah satu pelatih terbaik yang saya punya," kata Balotelli.
Bersama Nice, penyerang yang terkenal dengan sejumlah ulah kontroversial di luar lapangan itu membidik gelar.
Baca Juga:
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar