Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Suporter Berulah di Bali, Arema Terancam Denda Lagi

By Ovan Setiawan - Kamis, 8 Desember 2016 | 02:17 WIB
Bek Bali United, Hasim Kipuw (59) duel udara dengan gelandang Arema Cronus, Esteban Vizcarra pada laga TSC di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Sabtu (3/12/2016) malam.
Dok. PT GTS
Bek Bali United, Hasim Kipuw (59) duel udara dengan gelandang Arema Cronus, Esteban Vizcarra pada laga TSC di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Sabtu (3/12/2016) malam.

Laga Bali United kontra Arema Cronus di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, pada (3/12/2016) lalu, tak hanya menyisakan persoalan soal status pemain tuan rumah, Nemanja Vidakovic. Tetapi, ulah pendukung Arema membuat klubnya terancam kena sanksi.

Komisi Disiplin PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator TSC sudah mengirimkan surat resmi kepada manajemen tim berjulukan Singo Edan.

Melalui surat bernomor 244/GTS-Disiplin/XII/2016, mereka meminta klarifikasi terkait tindakan pelemparan botol, penyalaan smoke bomb, dan flare.

“Kami sudah mengirimkan klarifikasi terkait surat yang diterima dari GTS soal insiden yang dilakukan oleh oknum supporter,” ucap media officer Arema, Sudarmaji.

Sudarmaji berharap tindakan yang terjadi harus disikapi secara obyektif. Sebab, darimana flare berasal dan benda-benda yang dilarang masuk ke stadion juga harus ditelusuri.

Baca juga:

Sebab, manajemen Arema Cronus tidak bisa melakukan kontrol saat Aremania mendampingi  tim kesayangannya ketika pertandingan away.

“Karena hal itu bisa saja terjadi karena adanya celah di pengamanan," ujar Sudarmaji.

"Kami tidak bisa melakukan kontrol saat pertandingan away, tetapi berkaca pada pertandingan home yang kami gelar, bahwa panpel Arema juga memiliki standar operasional. Semua itu bisa mencegah masuknya flare atau benda-benda lain yang dilarang, begitu juga dengan cara penanganan saat di lapangan."

Jika nanti insiden tersebut terbukti, maka untuk kali kedua Arema Cronus mendapatkan denda karena ulah suporternya di pertandingan away. 

Sebelumnya, mereka harus membayar denda Rp 10 juta saat Aremania kedapatan menyalakan cerawat di Stadion Surajaya, Lamongan. Saat itu, Arema dijamu Persela pada 18 Juli 2016.

“Jika memang itu terjadi, kami memohon maaf. Ke depan, kami berharap hal itu tidak akan terulang lagi dan akan terus memberikan edukasi kepada suporter,” kata Sudarmaji.

[video]http://video.kompas.com/e/5238337560001_v1_pjuara[/video]


Editor : Estu Santoso
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X