Edisi perdana Piala Dunia Klub dimenangi oleh representasi Conmebol, Corinthians (Brasil). Kendati demikian, ajang yang pertama kali digelar pada tahun 2000 itu lantas identik dengan kampiun asal Eropa.
Penulis: Sem Bagaskara
Kesuksesan Corinthians memang disusul oleh Sao Paulo (2005) dan Internacional (2006) dalam dua edisi berikut. Hanya, kemenangan 4-2 AC Milan atas Boca Juniors pada 2007 lantas mengubah peruntungan wakil-wakil Conmebol.
Dalam delapan pergelaran lanjutan, hanya sekali utusan Conmebol naik ke podium juara, tepatnya pada 2012, tatkala Corinthians menekuk Chelsea 1-0. Selebihnya, wakil Benua Biru yang berjaya.
Representasi UEFA secara total telah delapan kali mengangkat trofi Piala Dunia Klub, alias rekor terbanyak dibandingkan konfederasi lain.
Berbekal skuat bertabur megabintang, Real Madrid berpeluang besar melanjutkan dominasi Eropa pada PD Klub edisi 2016 yang digelar di Jepang dari 8 sampai 18 Desember.
Wakil UEFA dan Conmebol mendapatkan privilese langsung bermain di fase semifinal. Madrid baru akan berpeluh pada 15 Desember.
Jika nilai skuat dijadikan patokan, pasukan arahan Zinedine Zidane seharusnya tak akan kesulitan untuk menapakkan kaki ke partai puncak.
Calon lawan Los Blancos di semifinal adalah Jeonbuk Hyundai Motors (juara Liga Champion Asia 2016) atau Club America (juara Liga Champion Concacaf 2016).
Seorang Karim Benzema (nilai pasar 60 juta euro) saja akan mampu membeli seluruh personel skuat milik Jeonbuk dan Club America (total nilai skuat 58,03 juta euro)!
Bahkan, kandidat kuat penantang Madrid di partai puncak, Atletico Nacional, nilai skuatnya cuma 23,05 juta alias masih lebih murah dari harga pasar Daniel Carvajal (nilai pasar 25 juta euro).
Baca Juga:
- Cetak 2 Gol, Karim Benzema Sedih
- Mkhitaryan: Masalah Bukan pada Mourinho, tetapi Saya
- Akhiri Puasa Hat-trick 8,5 Tahun, Arda Turan Doakan Paco Alcacer
Kendati demikian, analisis mendalam di atas kertas atau papan strategi dari para pengamat seringkali bertolak belakang dengan hasil di hamparan rumput hijau.
Sepak bola selalu menyediakan ruang bagi kejutan. Demi memutus dominasi Eropa, Atletico Nacional atau utusan dari konfederasi lain bisa meniru semangat Corinthians sewaktu menjuarai Piala Dunia Klub 2012.
Kala itu, skuat beralias Timao menekuk jagoan Inggris, Chelsea, via gol semata wayang Paolo Guerrero.
"Memenangi titel ini mengajarkan kita pelajaran yang sangat berharga. Dalam sepak bola, tim lebih penting daripada talenta individual," kata pelatih Corinthians pada 2012 yang kini bertugas menukangi tim nasional Brasil, Tite.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.722 |
Komentar