Pertandingan antara Madura United versus Semen Padang di Stadion Pamekasan, Kamis (1/12/2016), memasuki saat-saat terakhir tambahan waktu. Suporter tuan rumah sudah bersiap gigit jari karena tim kesayangan mereka cuma menorehkan hasil imbang.
Penulis: Suci Rahayu/Andrew Sihombing
Namun, sekonyong-konyong bola operan jauh pemain Madura United mengarah ke ujung kiri kotak penalti lawan.
Di sana ada pemain pengganti Patrich Wanggai. Sempat membiarkan bola memantul sekali, Wanggai melepas tendangan voli tanpa bisa dihalau kiper Jandia Eka Putra.
Gol tersebut bukan satu-satunya kontribusi langsung Wanggai dalam kemenangan 2-1 itu.
Gol Laskar Sape Kerrab sebelumnya terjadi setelah bola yang dikontrol dengan dada oleh Wanggai lantas disambar oleh sesama pemain pengganti Rishadi Fauzi.
Dukungan
Gol tersebut seakan menjadi penegas jawaban Wanggai atas kritik yang menderanya. Saat pertama kali datang ke Madura United, kualitas pemain 28 tahun ini diragukan oleh suporter.
Apalagi saat itu ia terlihat kegemukan dan susah menyatu dengan rekan-rekan setim. Tak heran bila kemudian mantan penyerang Indonesia U-23 ini banyak menghabiskan waktu di bangku cadangan.
Baca Juga:
- Guardiola Belum Coret Man United dari Peta Persaingan
- Alexis Sanchez Sama Tajam dengan Seisi Skuat Man United
- Inilah Bintang Muda Dortmund yang Diperebutkan Klopp dan Kluivert
Namun, perlahan Wanggai bangkit. Kerja kerasnya terlihat dari bobot tubuh yang menyusut.
"Berat badan saya turun sekitar 3-4 kilo. Semua berkat latihan dan pola makan. Sebelumnya saya punya kebiasaan makan sebelum tidur, tapi sekarang tidak lagi," katanya kepada Tabloid BOLA.
Di saat bersamaan, hubungannya dengan rekan setim mulai cair. Tidak hanya dengan sesama pemain asal Papua, yakni Elthon Maran dan Engelberd Sani, tapi seluruh penggawa Madura United.
"Mereka semua sangat baik. Di tim, kita semua saling mendukung. Rasanya luar biasa," ujar Wanggai.
Inilah yang membuat sang pemain mulai bisa memberi kontribusi luar biasa bagi tim. Gol ke gawang Semen Padang adalah koleksi keempatnya di Torabika Soccer Championship.
"Kerja keras dalam latihan, itulah yang membuat saya bisa bangkit. Keluarga dan pelatih juga punya peran penting selain rekan setim," tuturnya.
[video]http://video.kompas.com/e/5236949658001[/video]
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar