Sebuah spanduk terpasang di tribune Lapangan Matawaru, Tulehu. ‘Kabupaten Maluku Tengah adalah Gudang Pemain Timnas’, demikian tulisan yang tertera di spanduk itu.
Penulis Gonang Susatyo
Tak salah memang karena kabupaten itu telah menghasilkan banyak pesepak bola yang pernah membela tim nasional. Bahkan satu desa saja, yaitu Tulehu, bisa menyumbang puluhan pemain timnas. Terakhir ada Abduh Lestaluhu dan Manahati Lestusen yang memperkuat timnas di Piala AFF 2016.
Di timnas U-19 asuhan Eduard Tjong yang berlaga di Piala AFF U-19 2016 ada pemain sayap Pandi Lestaluhu. Pada timnas U-19 yang menjuarai Piala AFF U-19 2013 juga ada Al Qomar Tehupelasuri.
Ayah Al Qomar hanya bekerja sebagai petugas keamanan pompa bensin, sementara ibunya membuka warung makan di rumah.
“Kalau bicara sumbangsih pemain untuk timnas, Maluku merupakan salah satu yang paling utama. Bahkan Kampung Tulehu menjadi satu-satunya desa di Indonesia yang menyumbang sampai 60 pemain untuk tim Merah Putih,” kata Sekretaris Asosiasi Provinsi PSSI Maluku, Supyan Lestaluhu.
"Data yang saya terima tentu terus berubah karena dari kampung itu selalu ada pemain yang dipanggil timnas," ucapnya.
Bila dirunut ke belakang, pemain asal Tulehu sudah pernah merasakan persaingan di timnas sejak 1980-an. Mantan gelandang dari klub Galatama Bintang Timur, Muhtadi Lestaluhu, sempat berseragam timnas PSSI Binatama yang ditangani Harry Tjong.
Pulang Kampung
Muhtadi boleh dibilang yang mengawali munculnya pemain asal Tulehu yang bermain untuk timnas. Tradisi itu kemudian dipertahankan sampai sekarang.
“Tidak semua mendapat kesempatan bermain untuk timnas. Tapi, banyak pesepak bola Tulehu yang menyebar ke berbagai klub di Indonesia,” ungkap Muhtadi yang kini mengabdikan diri melatih anak-anak di Tulehu selain menjadi tukang ojek.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar