Marco Verratti mengaku banyak berkembang selama memperkuat Paris Saint-Germain (PSG). Di Perancis, dia membentuk dirinya sebagai gelandang petarung.
Tengok saja statistik pemain berusia 24 tahun itu pada Ligue 1 2016-2017. Menurut Whoscored, dia melepaskan 2,7 tackle per laga atau menorehkan catatan tertinggi dibandingkan seluruh pemain PSG.
Menurut Verratti, ciri agresif dirinya turut dipengaruhi oleh gaya bermain di Ligue 1.
"Di Italia, permainan sangat taktis. Namun, Anda akan mengedepankan fisik di Perancis. Dari gaya permainan fisik, saya juga belajar untuk tidak membiarkan lawan lewat," ucap Verratti.
PSG team up with PT Multistrada Arah Sarna to open a Paris Saint-Germain Academy in Bali
?? https://t.co/015nV9SS2g pic.twitter.com/wSPS0TeFvC— PSG English (@PSG_English) December 5, 2016
Tidak cuma itu, Verratti juga membiasakan diri untuk selalu tampil total dalam setiap pertandingan. Sebab, menurut dia, tim-tim lawan mengerahkan 110 persen kemampuan melawan PSG.
Maklum, menilik materi skuad, PSG masih berada jauh di atas kontestan lainnya.
"Pertandingan menjadi mudah kalau kami menunjukkan 110 persen kemampuan juga. Di luar itu, segalanya menjadi rumit," kata Verratti.
"Berkat kecenderungan tersebut, saya menunjukkan perkembangan pesat dalam hal mental," ucap pemain timnas Italia itu.
Pengakuan Verratti seolah menjawab keraguan dari pelatih Italia, Giampiero Ventura. Pemilik nama terakhir sempat menyatakan bahwa Verratti tidak berkembang di Perancis.
Editor | : | |
Sumber | : | Goal |
Komentar