Gelandang Lazio, Senad Lulic, akhirnya meminta maaf secara terbuka atas komentar bernada rasialis yang dia tujukan buat bek AS Roma, Antonio Ruediger.
Lazio ditaklukkan AS Roma 0-2 dalam lakon derbi ibu kota Italia di Stadion Olimpico, Minggu (4/12/2016). Dwigol Roma dicetak oleh Kevin Strootman dan Radja Nainggolan.
Dalam keadaan frustrasi pascalaga, Lulic mengeluarkan komentar yang dinilai merendahkan Ruediger.
"Dua tahun lalu dia masih menjual kaus kaki dan sabuk di Stuttgart. Kini, dia merasa diri seorang fenomena," kata gelandang asal Bosnia-Herzegovina itu soal Ruediger.
Media dan kubu Roma lantas bereaksi atas pernyataan kontroversial Lulic.
"Pada 2016, masih saja terjadi hal-hal yang tidak bisa diterima. Orang-orang ini tidak punya pikiran, hati, dan tak tahu apakah saya bisa memanggil mereka 'orang'," ucap bek Roma, Juan Jesus, menyentil keras Lulic di akun Instagram.
Setelah dikabarkan menolak meminta maaf, Lulic menyesali perbuatannya tersebut.
Melalui akun Facebook dan Instagram, pemain berusia 30 tahun ini mengaku terbawa suasana panas dalam laga dan mengekspresikannya lewat cara buruk yang dia sesalkan.
"Dengan kepala dingin, saya menyadari bahwa saya telah merespons sebuah provokasi dengan provokasi yang lain. Saya datang dari negara yang memahami tentang tragedi akibat prasangka etnik," ucap Lulic.
Baca Juga:
- 4 Catatan Negatif Man United bersama Mourinho
- Bepe Ingin 'Mainkan' Boaz
- Loris Karius Vs Simon Mignolet, Terbaik dari yang Terburuk?
Permintaan maaf Lulic mendinginkan situasi di tengah ancaman hukuman yang bakal dijatuhkan jaksa federal Federasi Sepak Bola Italia (FIGC).
Isu rasialisme merupakan topik sensitif di Italia. La Gazzetta dello Sport mewartakan Lulic dapat dihukum dengan denda, tapi mungkin bisa lolos dari sanksi larangan bertanding dalam waktu lama.
[video]http://video.kompas.com/e/5235750831001[/video]
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar