Mantan pelatih Inter Milan, Frank de Boer, melancarkan kritik terhadap kepemimpinan yang ada di tubuh manajemen klub tersebut.
Frank de Boer sempat ditunjuk menangani Mauro Icardi dkk pada awal musim 2016-2017. Eks pelatih Ajax Amsterdam itu bertugas menggantikan Roberto Mancini.
Namun, petualangan De Boer bersama pasukan Biru-Hitam rupanya tak berlangsung lama. Dia hanya bekerja selama 85 hari karena dinilai tak mampu mengangkat performa Inter.
Sepeninggal De Boer, Inter kemudian memilih Stefano Pioli sebagai juru taktik tim. Meski begitu, sejauh ini kehadiran Pioli juga belum memberikan efek positif yang signifikan.
Teranyar, tim asuhan Pioli harus menerima kenyataan dihancurkan Napoli dengan kedudukan tiga gol tanpa balas di Stadion San Paolo, Jumat (2/12/2016) waktu setempat.
Inter Milan's last 8 away games across all competitions:
LLLLLDLL
Goals: 8
— Squawka Football (@Squawka) December 2, 2016
Conceded: 18
Clean sheets: 0 pic.twitter.com/FfoeNOSlLY
Kondisi tersebut membuat De Boer gatal untuk angkat bicara. Ia menilai ada hal yang perlu dibenahi dari manajemen Inter.
"Hal ini sangat sederhana. Inter dimiliki oleh orang-orang China, diketuai oleh orang Indonesia, dan kemudian ada dewan direksi yang semuanya orang Italia," ujar De Boer kepada Ziggo Sport, Sabtu (3/12/2916).
"Mereka semua memiliki kekuatan, tetapi tak satupun dari mereka yang benar-benar punya kekuatan. Itulah masalah terbesar dari Internazionale," tutur dia.
De Boer berharap agar klub bersabar dalam mengambil keputusan. Sebab, butuh proses panjang bagi sebuah klub untuk mencapai kejayaan.
"Semua orang ingin kembali ke tingkat atas, tetapi hal itu membutuhkan waktu. Lihatlah Napoli yang sekarang bermain di Liga Champions," ucap De Boer.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Ziggo Sport |
Komentar