Ada banyak alasan kenapa Antonio Conte berani mengubah sistem bermain Chelsea dari 4-1-4-1 ke 3-4-3. Salah satunya adalah keberadaan Cesar Azpilicueta.
Conte mengawali petualangan di Chelsea dengan sistem 4-1-4-1. Paling tidak di enam laga awal Premier League, Chelsea bermain lima kali dengan sistem tersebut ketika laga dimulai. Sistem 4-2-3-1 dipakai sekali.
Perubahan ke 3-4-3 terjadi usai jeda laga kontra Arsenal pada 24 Oktober 2016 di Stadion Emirates.
Saat itu Chelsea sudah tertinggal 0-3. Usai berganti sistem, pertahanan Chelsea membaik. Setelah itu, Chelsea terus memakai 3-4-3 hingga saat ini.
Azpilicueta yang awalnya dimainkan sebagai bek kiri diubah menjadi bek terkanan dalam sistem tiga bek tengah.
Performa bertahan dan Chelsea seketika meningkat drastis, yang juga diiringi dengan peningkatan ketajaman.
[video]http://video.kompas.com/e/5225544218001[/video]
Azpilicueta menjadi salah satu sosok teratas yang ditugasi buat memulai serangan.
Terbukti dengan tingginya rataan operan yang ia koleksi. Secara umum, rataan aspek defensif Azpilicueta meningkat ketika diberikan peran sebagai bek sentral.
"Azpi adalah pemain fantastis karena ia bisa memainkan beberapa peran. Saya pikir, peran yang ia mainkan saat ini sempurna buatnya. Ia bermain dengan baik karena ia sangat cepat, punya teknik bagus, dan cerdas," ucap Antonio Conte memuji beknya itu di The Guardian pada awal November silam.
Cesar Azpilicueta di 2016/2017
Pekan 1-6 Premier League
- Posisi: Bek Kiri
- Tekel: 1,3
- Duel Udara: 1,7
- Sapuan: 1,8
- Operan: 59,3
Pekan 7-13 Premier League
- Posisi: Bek tengah kanan
- Tekel: 3,7
- Duel Udara: 2,1
- Sapuan: 4,3
- Operan: 65,9
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Guardian, Whoscored, Bein Sports |
Komentar