Dalam tujuh musim terakhir, sejak 2010-2011, Barcelona dan Real Madrid masing-masing melakukan transaksi pembelian pemain melebihi angka 100 juta euro sebanyak tiga dan dua kali.
Penulis: Dian Savitri
Tiga kali pembelian pemain yang dilakukan Barcelona melebihi jumlah 100 juta euro adalah pada musim 2013-2014, 2014-2015, dan 2016-2017. Musim panas tahun ini, Barcelona membeli enam pemain, dengan Andre Gomes sebagai pemain termahal. Direkrut dari Valencia, Gomes membuat Barcelona merogoh 35 juta.
Akan tetapi, angka itu belum seberapa jika dibandingkan dengan harga Neymar dan Luis Suarez. Neymar, dibeli pada musim 2013-2014, menjadi pembelian termahal dengan 88,2 juta.
Sementara itu, Suarez masuk semusim setelahnya, ia didatangkan dari Liverpool dengan harga 81,72 juta. Meski demikian, Barcelona belum pernah membeli pemain dengan status termahal di dunia. Real Madrid telah melakukannya ketika mereka mendatangkan Cristiano Ronaldo pada musim panas 2009 dengan harga 94 juta euro.
Angka tersebut menjadikannya pemain termahal dunia ketika itu. Madrid juga yang memecahkan rekor itu dengan mendatangkan Gareth Bale pada musim 2013-2014. Semula, diperkirakan harga Bale adalah antara 91 dan 100 juta euro. Akan tetapi, pada sebuah dokumen yang bocor ke publik pada Januari 2016, terungkap bahwa sebenarnya Madrid membeli Bale dari Tottenham dengan harga 100,8 juta atau dibulatkan menjadi 101 juta euro menurut Transfermarkt.
Dengan demikian, Bale resmi menjadi pemain termahal dunia ketika itu, melewati rekor Ronaldo. Pada musim itu juga, belanja pemain Madrid mencapai angka 175,5 juta euro atau lebih dari 2 triliun rupiah, melebihi total belanja Barcelona musim 2014-2015, yang sebesar 166,7 juta.
Buruknya, meski mendatangkan pemain-pemain mahal, yang bukan masalah untuk dua klub kaya Spanyol itu, penjualan yang mereka lakukan tidak setara dengan pembelian. Biasanya, Barcelona dan Madrid akan melepas pemain dengan harga murah walau mereka membelinya dengan harga mahal.
Karena itu, dari musim ke musim, atau pada tujuh musim terakhir, neraca antara pembelian dan penjualan pemain biasanya tidak menghasilkan keuntungan alias minus atau tekor.
Alhasil, biasanya transaksi pembelian pemain tidak dimasukkan dalam pendapatan satu musim karena bisa mengurangi revenue. Namun, untuk Barcelona dan Madrid, ketidakuntungan dalam transaksi pemain akan ditutup dengan sektor pendapatan lainnya, yang bisa menunjang kedua klub itu untuk terus membeli pemain-pemain kelas dunia dengan harga wah.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar