Secercah harapan muncul dari bek Chapecoense, Helio Zampier Neto, yang diberitakan bisa kembali bermain sepak bola setelah sempat mengalami kecelakaan pesawat dalam penerbangan menuju Medellin, Kolombia, Selasa (29/11/2016) siang WIB.
Kabar baik ini diungkapkan oleh tim medis yang merawat Neto.
"Neto datang dengan mengalami beberapa cedera dan dibantu oleh alat bantu pernapasan. Namun, dia tidak mengalami kerusakan saraf sehingga bisa kembali bermain sepak bola," ujar Guillermo Leon Molina, selaku Direktur Umum Klinik San Juan de Dios di La Ceja, Kolombia, seperti dilansir La Nacion.
Hal senada disampaikan dokter Klinik San Juan de Dios, Juan Antonio Rodriguez.
Thousands of fans held a massive stadium tribute for the fallen soccer stars who died in the Chapecoense Plane Crash. #RIP pic.twitter.com/uNyBwWf8vp
— TMZ (@TMZ) December 2, 2016
The 11 surviving members of Chapecoense walk in unity at last night’s mass wake.
#ForçaChape pic.twitter.com/PnvYTzefip
— Mark Robinson (@robboma24) December 1, 2016
"Peredaran darah dan saraf Neto merespons dengan baik. Yang terpenting adalah bagian neurovaskular dia baik-baik saja," tutur Rodriguez.
Baca Juga:
- Reaksi Ibrahimovic terhadap Tackle Horor Kiper West Ham
- Gol Salto Kiper Afrika Selatan Viral di Media Sosial
- Kalimat Jujur Guardiola yang Bikin Joe Hart ke Torino
Pernyataan tersebut disambut antusias oleh ayah Neto, Helam Marinho Zampier.
"Saya menginformasikan dengan penuh kegembiraan dan sukacita bahwa anak saya semakin membaik dan membaik lagi," kata Zampier melalui akun Facebook-nya pada Jumat (2/12/2016) pagi yang dikutip AS.
"Tim medis baru saja mengoperasi kaki Neto dan dokter telah mengatakan bahwa Neto bisa kembali bermain sepak bola," ucapnya lagi.
Bersama Alan Ruschel (bek) dan Jackson Follmann (kiper), Neto menjadi tiga anggota skuat Chapecoense yang selamat dari maut.
Neto sendiri merupakan satu-satunya yang selamat dari pemain inti Chapecoense dalam laga semifinal leg kedua Copa Sudamericana kontra San Lorenzo pada 23 November 2016.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | BBC, As, La Nacion |
Komentar