Pada putaran pertama TSC 2016, Madura United sempat masuk jajaran tim dengan produktivitas gol yang tinggi. Namun, belakangan ketajaman Laskar Sape Kerap di depan gawan lawan sedang mengalami penurunan.
Dari tiga pertandingan terakhir, hanya satu gol saja yang mampu diceploskan oleh Madura United. Gol ini tercipta lewat aksi Erick Weeks saat menang 1-0 atas Persija Jakarta.
Pelatih Madura United, Gomes De Oliveira, tak memungkiri jika memang ketajaman anak asuhnya sedang menurun. Meski begitu, Gomes menilai hal ini terjadi bukan karena perfoma pemain yang buruk atau salah strategi.
"Pemain sudah bagus, mampu ciptakan banyak peluang seperti waktu lawan PSM dan Persipura. Tapi mungkin kurang tenang saja. Mereka harus tidak terburu-buru dan percaya diri bola pasti masuk," ucap Gomes.
Menurunnya, ketajaman Madura United ini tentu tidak lepas dari paceklik gol yang melanda Pablo Rodriguez Aracil. Rekening golnya mandek di angka 14. Bahkan, kini pemain asal Spanyol itu lebih sering duduk di bangku cadangan dan masuk sebagai pemain pengganti.
Untuk menggantikan peran Pablo, Gomes lantas mengandalkan kolektivitas trio pemain Papua: Engelberd Sani, Patrich Wanggai, dan Elthon Maran.
"Mereka bermain bagus, kompak dan cepat. Tapi memang kurang tajam di depan gawang lawan," ulas Gomes.
Selain ketajaman para penyerangnya, eks pelatih Persiwa Wamena ini juga berharap cemas dengan mental anak asuhnya. Gomes melihat saat ini Fabiano Beltrame dkk sedang dihinggapi beban besar agar bisa membawa Madura United juara TSC 2016.
"Pemain masuk ke lapangan dengan tanggung jawab yang besar jadi sedikit grogi," tutupnya.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | - |
Komentar