Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pos Bek Tengah Jadi Pekerjaan Rumah Indonesia

By Kamis, 1 Desember 2016 | 11:30 WIB
Para pemain timnas Indonesia bereaksi seusai Filipina mencetak gol ke gawang Kurnia Meiga pada laga lanjutan Piala AFF 2016 di Philippine Sports Stadium, Bocaue, Selasa (22/11/2016).
KUKUH WAHYUDI/BOLA/JUARA.NET
Para pemain timnas Indonesia bereaksi seusai Filipina mencetak gol ke gawang Kurnia Meiga pada laga lanjutan Piala AFF 2016 di Philippine Sports Stadium, Bocaue, Selasa (22/11/2016).

Media-media Vietnam langsung menyoroti lawan yang dihadapi negaranya pada semifinal Piala AFF 2016, Indonesia. Sepertinya, sudah bukan rahasia lagi pertahanan Indonesia buruk.

Penulis: Ferry Tri Adi

Kebobolan tujuh gol selama tiga pertandingan fase grup merupakan catatan terburuk kedua di antara semua kontestan Piala AFF 2016. Indonesia hanya lebih baik dari Kamboja (kebobolan 8 gol).

Tentu, hal itu menjadi masalah. Meski mampu mencetak enam gol, sama dengan Thailand sebagai pencetak gol terbanyak, mudahnya pertahanan Indonesia ditembus lawan bisa menutup keunggulan tersebut.

Dari statistik yang dihimpun Labbola, Indonesia punya masalah di jantung pertahanan. Rata-rata dari tiga tim lawan Merah-Putih paling sering memanfaatkan wilayah tengah pertahanan Indonesia untuk mencetak gol.

Tiga lawan Indonesia, Thailand, Singapura, dan Filipina, sepertinya sudah mengamati duet Fachrudin Wahyudi dan Yanto Basna kerap melakukan kesalahan dalam atribut defensifnya.

Baca Juga:

Sebanyak lima dari tujuh gol ke gawang Indonesia terjadi akibat kesalahan defensif. Tiga kegagalan cegatan di wilayah tengah kotak penalti berujung satu kebobolan, sementara lima kekalahan dalam duel udara berbuah dua kebobolan.

Dua gol lainnya akibat kecerobohan melanggar pemain. Pekerjaan rumah itu kudu diselesaikan Alfred Riedl dan jajaran staf pelatihnya sebelum berjumpa Vietnam pada 3 Desember mendatang.

Kemungkinan besar seringnya lawan masuk dari wilayah tengah karena penyaring serangan lawan dalam sosok gelandang bertahan murni menjadi pilihan kedua Indonesia.

Tim Garuda kerap memasang pemain ofensif Evan Dimas dan Stefano Lilipaly di tengah dalam pola 4-4-2. Komunikasi di jantung pertahanan juga harus ditingkatkan selain meminimalkan kesalahan sendiri.

Masih punya waktu untuk berbenah, Garuda.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Aloysius Gonsaga
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X