Menang atau kalah, apa pun yang terjadi di el clasico, Madrid akan tetap memuncaki klasemen sementara La Liga 2016-2017, dengan perbedaan poin lumayan meyakinkan.
Penulis: Rizki Indra Sofa
Pasti terdengar pahit buat fan Barcelona dan menyenangkan bagi kubu Madridista, tapi begitulah realitasnya.
Kemenangan atas Sporting Gijon, plus hasil seri yang diterima Barcelona di markas Sociedad pada akhir pekan lalu, membuat jarak kedua klub kembali menjauh.
Madrid kini mengemas 33 angka, unggul enam poin dari Barcelona di posisi kedua. Koleksi poin Blaugrana setara Sevilla, tapi mereka unggul selisih gol.
Langka, tapi rasanya sudah cukup lama Madrid tak mendatangi el clasico dengan kondisi sangat solid di tabel La Liga. Musim lalu, Madrid selalu berada di posisi bawah Barca menyambut laga akbar ini.
Menjelang pertemuan pertama di Bernabeu, mereka tertinggal tiga poin dari Barca saat masih dilatih Rafael Benitez. Menuju pertemuan kedua, Madrid sudah tertinggal 10 angka.
Semusim sebelumnya, di tahun terakhir era Ancelotti, situasi tak berbeda. Madrid selalu di bawah Barca menuju el clasico. Cuma, selisih poinnya tak terlalu jauh: empat di duel pertama dan satu di pertemuan kedua.
Baca Juga:
- Timnas Menang dan Jangan Kebobolan
- Berburu Tiket Timnas dan Waktu yang Selalu Berjalan Mundur
- Perseru Siap Manfaatkan Krisis Lini Belakang Persib
Baru pada musim perdana Ancelotti, 2013/14, situasi itu pernah terjadi. Persisnya menuju duel el clasico kedua liga, 23 Maret 2014 di Santiago Bernabeu.
Madrid memasuki duel dengan status sebagai pemuncak klasemen sementara, unggul meyakinkan tiga angka dari Atletico di posisi tiga, dan empat angka dari Barca di peringkat empat.
Barangkali situasi itu bikin jemawa. Fiesta tujuh gol tercipta di Bernabeu, tiga buat Madrid, empat buat Barcelona dengan tiga di antaranya dibuat Lionel Messi. Madrid kalah 3-4.
Posisi Los Blancos di klasemen tak tergusur pekan itu, tapi hasil kekalahan tadi itu ternyata menjadi awal bencana. Setelahnya sampai akhir musim, Madrid kalah lagi di tiga pertandingan.
Tak hanya Barca yang menyalip, tapi juga Atletico. Di pengujung kompetisi, Los Colchoneros mengangkat gelar.
Zidane sudah tahu betul situasi kegagalan tiga musim lalu. Saat itu, Zizou sudah berada di tepi lapangan sebagai asisten Ancelotti.
Situasi Madrid saat ini lebih baik ketimbang skuat Los Blancos di era Ancelotti tadi, tapi Zizou sepantasnya tahu persis posisi di klasemen tak mencerminkan apa pun memasuki laga bertajuk el clasico.
“Kami punya alasan merasa senang karena berada di posisi teratas klasemen. Kami bisa menjaga penampilan bagus dan harus mampu terus seperti ini,” kata Zidane di situs resmi klub.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar