Pekan yang baru lalu mungkin menjadi periode yang paling ingin dilupakan oleh Neymar. Wajar, pekan berawal dengan tuntutan untuk memenjarakannya akibat kisah transfer tak berujung, berlanjut dengan insiden saat latihan dengan Juan Carlos Unzue, kemudian terlibat kecelakaan lalu lintas, dan ditutup aksi nirgol di kandang Real Sociedad.
Penulis: Sapto Haryo Rajasa
Memang, tiga dari empat isu di pekan lalu meliputi kejadian di luar lapangan alias aspek nonteknis.
Nah, isu terakhir merupakan buah dari aksi di dalam lapangan dan benar-benar membuat khawatir Neymar maupun Barcelonistas.
Lagi-lagi Neymar gagal menyudahi laga dengan bubuhan nama di papan skor. Status tanpa gol ini sudah berlangsung dalam rentang tujuh partai (lima di La Liga dan dua di Liga Champions) beruntun.
Artinya, nirgol dalam 630 menit berturut-turut adalah durasi terlama sepanjang Neymar berkiprah di lapangan hijau.
Gol terakhirnya di La Liga mentas sewaktu Barca dikalahkan Celta Vigo 3-4 di pekan ke-7 pada 2 Oktober.
Sementara itu, gol pamungkasnya di panggung LC mengambil tempat di Camp Nou, pada gelaran matchday 3 LC, saat Barca menjamu Manchester City.
Di seluruh kompetisi musim 2016/17, Neymar baru mencetak enam gol.
Jika dibandingkan dengan kiprahnya di musim 2014/15, total golnya jauh lebih inferior. Maklum, dalam periode yang sama dua tahun lalu, argo gol Neymar sudah menyentuh 13 gol.
Di sisi lain, setelah melewati barometer waktu yang sama di musim kemarin, raihan gol penyerang Brasil itu di seluruh kompetisi berjumlah 10 biji gol.
Jadi, tak hanya melalui periode nirgol terburuk sepanjang kariernya, Neymar juga mencatat hasil lebih jeblok dibandingkan dua musim terakhir.
Kendati demikian, ada kompensasi yang ditunjukkan cowok kelahiran Kota Mogi das Cruzes, Brasil, 24 tahun silam tersebut.
Di tengah kekeringan golnya itu, ia justru berhasil mengukir rekor tersendiri dalam kategori assist.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA No. 2.720 |
Komentar