Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Nico Rosberg Juara, Tegang hingga Tikungan Terakhir

By Rabu, 30 November 2016 | 13:02 WIB
Pebalap Mercedes, Nico Rosberg, dan sang istri, Vivian Sibold, merayakan keberhasilan meraih gelar juara dunia Formula 1 (F1) musim ini bersama kru tim di paddock Sirkuit Yas Marina yang menjadi arena balapan GP Abu Dhabi, Minggu (27/11/2016).
ANDREJ ISAKOVIC/AFP PHOTO
Pebalap Mercedes, Nico Rosberg, dan sang istri, Vivian Sibold, merayakan keberhasilan meraih gelar juara dunia Formula 1 (F1) musim ini bersama kru tim di paddock Sirkuit Yas Marina yang menjadi arena balapan GP Abu Dhabi, Minggu (27/11/2016).

Bila ada yang mengira F1 hanya balapan biasa, maka proses Nico Rosberg menjadi juara dunia mematahkannya. F1 adalah balapan penuh strategi, bisa berhasil dan bisa gagal, tergantung siapa yang menilainya. 

Penulis: Arief Kurniawan

Taktik pertama tentu saja yang ditentukan oleh Rosberg sendiri. Namun, sesungguhnya strategi ini sudah ia canangkan, walau tak diungkap, sejak empat balapan terakhir.

Waktu itu Rosberg unggul 33 angka atas Lewis Hamilton. Dengan keunggulan tersebut, Rosberg cukup finis di urutan kedua di empat seri tersisa dan akan tetap unggul di akhir musim dengan selisih lima poin.

Rosberg sendiri sempat mengutarakan tak akan memakai taktik itu. Namun, faktanya dia malah sangat terlihat bermain aman dan benarbenar memakai taktik itu.

Setelah memenangi GP Jepang, Rosberg merasa nyaman dengan posisi kedua di GP Amerika. Itulah balapan pertama di mana ia menerapkan strateginya bermain aman.

Sadar bahwa mobil Mercedes yang ia tunggangi punya kapasitas lebih dari cukup untuk selalu finis di urutan kedua, Rosberg melakukannya lagi di Meksiko dan Brasil.


Pebalap mercedes, Nico Rosberg, sedang memacu mobilnya saat menjalani balapan GP Belgia di Sirkuit Spa-Franchorchamps, Minggu (28/8/2016).(DAN ISTITENE/GETTY IMAGES)

Tiga sudah terpakai sempurna. Bagaimana dengan yang keempat, balapan pamungkas di Abu Dhabi hari Minggu (27/11)?

Sesungguhnya Rosberg bisa memainkan satu kartu truf baru sebagai taktik tambahannya, yakni ia cukup finis di posisi tiga, seberapa pun jauh jaraknya dengan Hamilton kalau dia menang di Sirkuit Yas Marina.

Berbekal posisi start kedua, Rosberg hanya butuh selamat keluar dari tikungan pertama, tanpa insiden. Itu dilakukannya dengan mulus. Masih ada dua pit stop yang memisahkan dia dengan gelar juara dunia.

Bahkan dengan kondisi dua rival dari tim lain, Max Verstappen (Red Bull) dan Sebastian Vettel (Ferrari), memakai strategi berbeda, ini bisa jadi malapetaka buat Rosberg.

Masalahnya, Verstappen dan Vettel tak boleh ada di depan dia. Kalau itu yang terjadi, Hamiltonlah yang jadi juara dunia.

Verstappen adalah pengganggu pertama. Pebalap Belanda yang sempat terlibat insiden dengan Nico Huelkenberg di tikungan 1 selepas start ini mengubah strateginya, dari dua stop menjadi satu.

Dan Verstappen sempat berada di posisi dua cukup lama, di depan Rosberg. Dalam percakapan radio pun Rosberg berkali-kali menanyakan kondisi ban Verstappen karena itu terkait strateginya.

Apalagi Rosberg punya pengalaman buruk dengan pebalap 19 tahun itu di Kanada, di mana Rosberg sulit menyusulnya dan ketika berusaha melakukannya malah melintir.

Beruntung bagi Rosberg, kali ini Verstappen tak menyulitkannya. Dia berhasil menyusulnya tanpa kesulitan.

Vettel dan Taktik Hamilton

Lepas dari jeratan Verstappen, masih ada Vettel. Walau samasama dua kali pit stop, namun juara dunia empat kali ini mengubah taktiknya dengan lebih lama di stint (jarak antar-pit stop) kedua dengan ban soft.

Vettel sangat ingin mempersembahkan kemenangan buat Ferrari di musim ini, dengan cara memakai ban supersoft yang lebih lunak di akhir balapan. Dengan ban tersebut, dia bisa dua detik lebih cepat dari Hamilton dan Rosberg.

Taktik Vettel ini nyaris berhasil, karena pada lima lap terakhir dia benar-benar ada di belakang dua pebalap Mercedes tersebut. Tapi, Vettel mengakui bahwa:

"Mobil Mercedes sangat kuat di lintasan lurus sehingga saya tak bisa menyusulnya. Dan saat itu ban saya pun sudah aus."


Pebalap tim Ferrari, Sebastian Vettel, saat beraksi di sirkuit Albert Park, Melbourne, GP Australia, 20 Maret 2016.(CLIVE MASON/GETTY IMAGES)

Namun, sesungguhnya ada satu kondisi lagi yang membuat balapan jadi menegangkan hingga lap dan bahkan tikungan terakhir.

Itu adalah cara Hamilton menahan laju mobilnya agar tidak terlalu kencang, sehingga membuat Rosberg tertahan dan didekati oleh para pebalap di belakangnya, yaitu Vettel dan Verstappen.

Maksud dari Hamilton adalah, dengan mendekatnya Vettel dan Verstappen siapa tahu keduanya bisa menyusul Rosberg, sehingga Rosberg finis di posisi empat sebagai syarat Hamilton bisa juara dunia.

Siasat Hamilton ini nyaris berhasil. Vettel dan Verstappen memang bisa mendekati Rosberg, sehingga benar-benar tercipta drama di lap-lap akhir di mana ada empat mobil saling berdekatan menjelang finis.

Hamilton menahan, Rosberg tak goyang hingga tikungan terakhir dia berhasil lepas dari jeratan Hamilton. Pada akhirnya taktik Hamilton gagal dan Rosberg finis kedua dan menjadi juara dunia baru Formula 1.

"Saya sungguh terkejut dengan taktik Hamilton itu. Tapi, semua telah berakhir sekarang. Saya lega, gelar ini saya persembahkan untuk istri saya, Vivian," ujar Rosberg selepas balapan.

Hamilton sendiri tidak kecewa dengan taktiknya, tapi kecewa dengan perlakuan Mercedes yang tak ingin ia menerapkan strategi itu.

"Mereka menyuruh saya lebih cepat, padahal saya memang ingin menahan Rosberg agar ia bisa disusul. Apa pun, Rosberg telah jadi juara dunia dan selamat untuk dia," kata Hamilton.

Walau begitu, Toto Wolff sebagai bos Mercedes tetap ingin mengevaluasi kelakuan Hamilton ini. Apa hasil evaluasinya, Mercedes ingin menyimpannya untuk sementara waktu.

Mereka ingin menikmati dulu dua gelar juara dunia yang mereka dapat, pebalap dan konstruktor.

[video]http://video.kompas.com/e/5225643050001[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X