AS Monaco masih menjadi tim tertajam sementara di lima liga top Eropa.
Penulis: Riemantono Harsojo
Dalam 14 pertandingan Ligue 1 musim ini, Monaco mencetak 43 gol.
Jumlah gol ASM lebih banyak dari Real Madrid yang mengemas 36 gol dari 13 partai La Liga serta Liverpool yang membukukan 32 gol dari 13 laga Premier League.
Dihitung rata-rata, Monaco mengemas tiga gol per partai. Faktanya, di Liga Prancis musim ini, tim asuhan pelatih Leonardo Jardim itu sudah tiga kali menang dengan mencetak tiga gol, yakni ketika bertemu Paris Saint-Germain (3-1), Rennes (3-0), dan Lorient (3-0).
Selain itu, Monaco sudah dua kali mencatat kemenangan dengan membuat enam gol, yaitu ketika berjumpa Montpellier (6-2) dan Nancy (6-0).
Namun, catatan itu tidak menjadi rekor. Skor kemenangan terbesar ASM adalah 7-0 saat bermain di kandang Metz.
Di atas tiga gol dan di bawah enam gol, Monaco sudah dua kali menang dengan mengemas empat gol. Pertama saat mengatasi tuan rumah Lille 4-1.
Yang kedua terjadi pada Sabtu (26/11) lalu saat menjamu Olympique Marseille di Stadion Louis II dengan skor 4-0.
[video]http://video.kompas.com/e/5228758559001[/video]
Hal istimewa lain dari ketajaman Monaco, untuk sementara pemain yang paling tajam tidak hanya satu atau dua. Pemain tertajam sementara Les Rouges et Blancs (Tim Merah dan Putih) di Ligue 1 berjumlah lima.
Setelah penyerang Radamel Falcao, gelandang Thomas Lemar, dan bek Fabinho, penyerang Valere Germain dan Guido Carrillo menyusul masuk dalam kelompok pemain tertajam di tim dengan jumlah lima gol.
Germain mengemas dua gol kala ASM mengalahkan Marseille 4-0 Sabtu lalu. Penyerang ini juga terlibat dalam gol terakhir Monaco setelah tendangannya dihalau kiper tapi bola diteruskan masuk ke gawang oleh Carrillo.
Germain menjadi protagonis kemenangan atas Marseille. Uniknya, pemain berusia 26 tahun ini dilahirkan di Kota Marseille.
Dia adalah anak dari Bruno Germain, bek tengah yang turut membawa Marseille menjuarai Liga Prancis 1988/89, 1989/90, dan 1990/91 serta finalis Liga Champion 1990/91.
Pernah mendukung Marseille, sekarang Germain menjadi pemain yang membuat OM merana. Pada Ligue 1 musim lalu bersama Nice, dia mencetak satu gol dalam partai kandang dan tandang melawan Marseille (skor 1-1 dan 1-0).
Dalam lima duel melawan Marseille di sepanjang kariernya, Germain empat kali menang dan total membuat lima gol. OM menjadi tim yang gawangnya paling sering dia dijebol. Wajar kalau Germain berharap bertemu Marseille setiap pekan.
“Saya senang malam ini mencetak dua gol, meskipun saya lahir di Marseille. Di Velodrome tahun lalu saya juga bikin gol bersama Nice. Saya suka bermain baik melawan OM, jadi kami harus melawan mereka setiap akhir pekan,” kata Germain seperti dikutip situs L’Equipe.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar