Tragedi dialami oleh klub Brasil, Chapecoense, seturut kecelakaan pesawat yang mengangkut awak skuat mereka, Selasa (29/11/2016) siang WIB. Kejadian pahit ini ironis mengingat Chapecoense ibarat 'bayi ajaib' yang sedang belajar berjalan demi menancapkan status di dunia sepak bola Amerika Selatan.
Pesawat yang mengangkut awak Chapecoense mengalami kecelakaan dalam perjalanan menuju Medellin, Kolombia.
Mereka lepas landas dari Bolivia untuk melakoni laga final pertama Copa Sudamericana lawan Atletico Nacional pada Rabu (30/11/2016).
"Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan telah mendapat pemberitahuan dari otoritas Kolombia bahwa pesawat yang ditumpangi delegasi Chapecoense Atletico asal Brasil mengalami kecelakaan sebelum mendarat di Kolombia. Keluarga Conmebol sangat menyesali kejadian ini".
Demikian pernyataan dari kubu Conmebol atau Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan terkait musibah ini.
Last picture before the crash, on their way to the Copa final. #Chapecoense pic.twitter.com/A0jvoVqy78
— Fredo, FES Bets (@ZFredo_) November 29, 2016
Hal ironis adalah tragedi ini cuma berjarak dua tahun dari momen selebrasi meriah fans Chapecoense menyambut kembalinya klub mereka ke kompetisi Serie A atau liga nasional lapis teratas di Brasil.
Wajar apabila nama klub tersebut tidak banyak mencuat di media lantaran Verdao (Si Hijau), julukan Chapecoense, baru meraih promosi ke Serie A sejak musim 2014.
Klub asal Distrik Santa Catarina itu didirikan pada Mei 1973 dan mencicipi kompetisi Serie A pertama kali pada 1978-1979.
Setelah tedegradasi untuk musim 1980, Chapecoense hanya berkubang pada kompetisi level bawah di Serie B dan Serie C selama 35 tahun!
What else can you say on day like this, God help the families #ForçaChape #Chapecoense pic.twitter.com/fnqRhJ49rs
— Yazan (@YazanSalhi) November 29, 2016
Naiknya Si Hijau ke Liga Utama Brasil menyita atensi karena mereka langsung memperlihatkan peningkatan grafik performa setelah promosi.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | - |
Komentar