Kekalahan telak 1-3 yang dialami Juventus di kandang Genoa, Luigi Ferraris, pada pekan ke-14 Serie A 2016-2017 memberikan sebuah kesimpulan: Juve kekurangan otot di lini tengah.
Juventus mendatangkan banyak pemain berkualitas pada bursa transfer musim panas silam. Pemasukan raksasa yang Si Nyonya Tua dapatkan dari hasil menjual Paul Pogba membuat mereka percaya diri untuk merekrut Gonzalo Higuain, Miralem Pjanic, Marko Pjaca, hingga Dani Alves.
Kendati telah mendapatkan dua gelandang, Pjanic dan Pjaca, Allegri kala itu tetap "berteriak" meminta pemain tengah ekstra. Hanya, permintaan Allegri tak terealisasi.
Baca juga:
- Evan Dimas: Vietnam Bagus, tetapi Indonesia Lebih Baik
- 6 Kecelakaan Pesawat yang Menimpa Tim Olahraga
- Profil Chapecoense, Si Bayi Ajaib dari Brasil yang Dihantui Tragedi
Pjanic dan Pjaca memang tak secara langsung menutup lubang yang ditinggalkan Pogba. Dua nama pertama merupakan tipe pemain flamboyan yang tak memiliki kekuatan fisik serta daya juang seperti Pogba.
Pjanic butuh proteksi dari gelandang bertenaga besar. Karena itu, musim ini Allegri kerap memberikan kesempatan starter kepada Mario Lemina atau Kwadwo Asamoah.
Sial bagi Juventus, Lemina maupun Asamoah tak senantiasa dalam kondisi bugar musim ini.
Memang masih ada Stefano Sturaro, tetapi soal memberikan elemen otot pada tim, pemain berusia 23 tahun itu tak berada di level yang sama dengan Pogba.
Problem ini kian kentara ketika Juve kalah 1-3 dari Genoa pada pekan ke-14 Serie A 2016-2017.
Kala itu, trio gelandang tengah Si Nyonya Tua dalam skema 3-5-2 diisi oleh Sami Khedira, Hernanes, dan Pjanic.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Calciomercato |
Komentar