MALANG, JUARA.net – Arema Cronus seperti bukan tim yang berada di puncak klasemen. Saat menjamu PS TNI di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada Jumat (25/11/2016), fans Arema, Aremania banyak yang malas datang menyaksikan langsung.
Betapa tidak, pada laga itu Arema hanya didukung kurang dari 3000 suporter setianya, Aremania. Panitia pelaksana (panpel) laga Arema mencatat hanya ada 2.851 tiket yang terjual.
Jumlah tersebut bisa jadi adalah rekor terburuk selama penyelenggaraan laga kandang Arema di TSC 2016. Sebenarnya, tanda-tanda sepinya partai home Arema sudah terlihat di laga-laga sebelumnya.
Bahkan, lima pertandingan big match yang ditetapkan oleh panpel Arema, tiket yang terjual juga tidak sesuai dengan harapan.
”Ada banyak faktor, bisa jadi karena main malam. Selain itu, laga sepi penonton karena melihat lawan yang dihadapi oleh Arema,” ucap Ketua panpel Arema, Abdul Haris.
Pelatih Milomir Seslija juga sering mengeluh terkait sepinya dukungan terhadap Arema saat laga kandang.
Baca juga:
- Jeonbuk Hyundai Motors Juarai Liga Champions Asia 2016
- Vietnam Lawan Indonesia, Malaysia Gagal ke Semifinal Piala AFF 2016
- Persipura Bayangi Arema Seusai Sikat Madura United
”Bisa dilihat dari laga kandang Persib, suporternya selalu penuh. Demikian juga dengan Madura United, laga kandangnya selalu ramai. Aremania harusnya seperti mereka,” tuturnya.
Perbedaan jumlah Aremania justru terjadi saat pertandingan away. Meski sebagai tim tamu, Aremania justru bisa mencuri perhatian dengan antusias mereka dalam menyaksikan tim kebanggaannya.
Di sisi lain, Milomir Seslija memuji Aremania yang masih tetap hadir di Stadion Kanjuruhan.
”Terima kasih kepada Aremania yang masih bersedia hadir. Semoga ke depan bisa bertambah banyak lagi,” ucap Milo, sapaan Seslija.
Antisipasi sepinya penonton juga pernah dilakukan oleh panpel Arema. Mereka sampai memindahkan venue ke Stadion Gajayana di Kota Malang.
Meski memang sedikit berdampak positif, namun di sisi lain mahalnya biaya menggelar pertandingan di Gajayana membuat panpel Arema berpikir dua kali.
[video]http://video.kompas.com/e/5224965273001_v1_pjuara[/video]
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | - |
Komentar