Menetapnya sejumlah besar andalan tahun lalu, apalagi dengan status juara bertahan, tak membuat Leicester melangkah mantap di Premier League. Sebaliknya, musim ini The Foxes mesti bersusah-payah untuk bisa menang.
Penulis: Christian Gunawan
Middlesbrough layak dianggap ancaman saat bertandang pada Sabtu (26/11/2016). Perolehan poin Boro hanya tertinggal satu poin dari Foxes, tanda kemam puan kedua klub tak jauh berbeda.
Duel keduanya sangat mungkin akan menggambarkan perimbangan itu. Hanya, Leicester mungkin memiliki sedikit keunggulan daripada tamunya. Stadion King Power masih menjadi lumbung poin bagi si empunya.
Di sisi lain, sebuah gangguan mewah memberikan kerumitan tersendiri bagi Foxes. Partisipasi di Liga Champion disebut menggerus performa Si Rubah di liga hingga kini mendekati zona degradasi.
Melawan Boro, Leicester akan mencoba mementahkan anggapan itu lagi. Faktanya, baru sekali Foxes kalah dari empat laga liga setelah melakoni empat duel apik di Liga Champions pada tengah pekan yang sama.
Baca Juga:
- Ini Solusi Membongkar Pertahanan Singapura Versi Andik Vermansah-Rizki Pora
- Wawancara Phil Younghusband: Sulit Melawan Basket
- 3 Fokus Perhatian Timnas Indonesia Jelang Laga Kontra Singapura
Dalam tiga partai lainnya, Si Rubah menang dua kali dan sekali meraih hasil imbang. Pada Selasa (22/11/2016), Foxes menang lagi di Liga Champions.
Klub East Midlands itu berkesempatan besar mempertahankan tendensi tetap mantap di Premier League pasca-Liga Champions.
“Saya pikir tim tak merasakan tekanan. Liga Champions atau Premier League sama saja,” kata Riyad Mahrez di ESPN.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar