Pasangan ganda putri Indonesia, Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani, mengaku banyak melakukan kesalahan saat menjalani pertandingan babak kedua turnamen Hong Kong Terbuka, Kamis (24/11/2016).
Anggia/Ketut dikalahkan unggulan kesatu Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (Jepang) 19-21, 11-21.
Anggia/Ketut sebenarnya punya peluang untuk memenangi gim pertama karena lawan belum bermain maksimal. Namun, mereka gagal memanfaatkan peluang tersebut.
"Pada gim pertama, mereka bermain kurang enak. Kami tidak melakukan serangan, tetapi mereka mati sendiri, tidak ada reli-reli panjang," tutur Ketut yang dilansir Badminton Indonesia.
"Masuk ke gim kedua, permainan mereka benar-benar oke, sementara kami banyak melakukan kesalahan," ujarnya menambahkan.
Selain tersingkir dari Hong Kong Terbuka, Anggia/Ketut juga memperpanjang rekor kekalahan dari Matsutomo/Takahashi.
Hingga laga yang digelar di Hong Kong Coliseum, mereka sudah kalah dua kali. Kekalahan pertama Anggia/Ketut didapat saat bertemu pada babak kesatu turnamen Prancis Terbuka 2016, akhir Oktober lalu.
"Mereka pemain dengan tipe menyerang. Selain itu, bola terusan mereka juga bagus dan cepat," ucap Anggia.
"Permainan mereka cepat dan kuat. Dua hal ini merupakan pondasi awal pada nomor ganda putri. Mereka tidak ada bolongnya, pertahanannya pun rapat," tutur Ketut.
Indonesia masih mempunyai peluang untuk meraih gelar pada nomor ganda putri melalui Della Destiara Haris/Rosyita Eka Putri Sari.
Pasangan Della/Rosyita akan menghadapi unggulan keenam dari Korea Selatan, Chang Ye-na/Lee So-hee.
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | Badminton Indonesia |
Komentar