Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ultimatum Klopp Buat Para Pemain Liverpool

By Anggun Pratama - Rabu, 23 November 2016 | 16:25 WIB
Manajer Liverpool FC, Juergen Klopp, mendampingi anak asuhnya dalam pertandingan Premier League kontra Watford di Anfield, Liverpool, Inggris, 6 November 2016.
PAUL ELLIS/AFP
Manajer Liverpool FC, Juergen Klopp, mendampingi anak asuhnya dalam pertandingan Premier League kontra Watford di Anfield, Liverpool, Inggris, 6 November 2016.

Liverpool FC saat ini ada di peringkat dua klasemen Premier League. Posisi mereka di puncak baru saja digeser oleh Chelsea pada pekan ke-12.

Walau begitu, Liverpool kini kembali disebut sebagai salah satu kandidat juara liga.

Setelah tak pernah lagi menjuarai liga Inggris sejak 1989/1990, tentu berada di papan atas, terlebih di pekan ke-11 mereka berada di pucuk tertinggi klasemen, menghadirkan optimisme.

Juergen Klopp tak melarang timnya punya perasaan optimis. Akan tetapi, dirinya memberikan ultimatum pada pemainnya bila terlalu percaya diri.

"Bila ada pemain yang ingin merayakan posisi satu pada November, pemain itu tak akan bermain di Desember. Saya bisa melihat karakter pemain seperti itu dengan cepat," tutur Klopp seperti disarikan dari The Guardian.

Klopp mengaku belajar banyak dari pengalamannya bersama Dortmund ketika menjuarai Bundesliga pada 2010/2011 dan 2011/2012.

[video]http://video.kompas.com/e/5220550759001[/video]

"Meski begitu, keadaaan itu biasanya tidak terjadi. Pemain ada di situasi dalam persaingan gelar karena memiliki karakter bagus," ujar Klopp.

"Mereka telah meraih kesuksesan sendiri dengan menjadi pemain terbaik di Southampton, Schalke, atau tim lain. Namun, bila merayakan kesuksesan seperti ini dan tidak menjaga diri dengan bertindak profesional, berarti Anda punya masalah," kata Klopp lagi.

Lantas, apa yang harus dilakukan pemain dalam persaingan gelar? 

Maklum, Liverpool sudah dua kali gagal ketika disebut sebagai kandidat juara Premier League pada 2008/2009 dan 2013/2014. Keduanya berakhir nyaris juara karena cuma berada di posisi dua.

"Tak terlalu sulit. Tak perlu dipikirkan. Bila saya berkata pada pemain, 'jangan pikir kalian adalah tim nomor satu' atau 'kami ada di peringkat pertama, tetapi belum meraih apa-apa', tentu mereka akan berpikir saya konyol karena para pemain juga tahu," ujar pria Jerman itu.

"Tetap tenang, bermain sepak bola dengan baik, dan lihat saja apa yang terjadi di akhir musim," tuturnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : The Guardian


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X