Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Potensi Susut Kontrak Manchester United

By Kamis, 24 November 2016 | 15:29 WIB
Gelandang Manchester United, Juan Mata (tengah), merayakan golnya dalam pertandingan Premier League melawan Arsenal di Stadion Old Trafford pada 19 November 2016.
Paul ELLIS / AFP
Gelandang Manchester United, Juan Mata (tengah), merayakan golnya dalam pertandingan Premier League melawan Arsenal di Stadion Old Trafford pada 19 November 2016.

Klub-klub kaya seperti Manchester United memiliki “kutukan” tersendiri. Performa bisnis mereka senantiasa berada dalam pantauan publik. Penurunan keuntungan, apalagi sebagai akibat tingkat pencapaian yang rendah (walaupun baru berupa kemungkinan), langsung disorot.

Penulis: Christian Gunawan

Sebelum sampai kepada kemungkinan ironi, Man. United telah memastikan ikatan luar biasa besar dengan Adidas. Untuk selama 10 tahun, kontrak yang didapat United dari produsen perlengkapan olah raga asal Jerman itu bernilai 750 juta pound.

Ikatan kedua belah pihak baru memasuki tahun kedua. Akan tetapi, United bisa melihat nilai besar itu menyusut. Hanya, penurunan itu tergantung kondisi khusus: jika Red Devils tidak lolos ke Liga Champions selama dua tahun beruntun.

Musim ini, klub raksasa itu hanya berlaga di Liga Europa. Jika tahun depan gagal lagi ke LC, Adidas mengenakan penalti sebesar 30 persen.

“Terdapat klausul dalam kontrak dengan Adidas bila kami gagal ke Liga Champions dua tahun berturut-turut,” kata Cliff Baty dikutip The Independent.

Chief Financial Officer (CFO) United itu mencontohkan potongan sebesar 21 juta pound bila United menerima 70 juta pound per tahun.

Sebagai hal yang meringankan, penyusutan itu tak langsung dirasakan United tahun depan bila benar-benar gagal, melainkan disebar dalam tahun-tahun berikutnya.

Jadi, jangan heran jika fokus minimal Red Devils musim akan tertuju kepada Liga Champions musim depan bila gelar juara tak dapat diraih.

Gambaran Absensi

Sebelum potensi “tragedi” Adidas itu, United telah mengalami kerugian akibat Brexit. Keluarnya Inggris dari Uni Eropa membuat nilai mata uang poundsterling melemah terhadap dolar AS.

Sejak 30 September 2015 sampai setahun kemudian, nilai pound turun dari 1,5128 ke 1,2941 per dolarnya. Alhasil, utang Red Devils naik 18 persen dari 286,2 juta menjadi 333,7 juta pound.

Baty menyebut pula potensi penurunan pemasukan “satu digit juta pound” kalau United gagal lolos dari fase grup Liga Europa. Hanya, harga itu mungkin akan dibayarkan bila memudahkan United berada di empat besar liga pada akhir musim.

Ed Woodward, Direktur Eksekutif United, mencoba meniupkan nada optimistis penampilan pasukan Jose Mourinho akan membaik.

Dari 12 laga pertama, Iblis Merah hanya menang lima kali. Kini, United hanya berada di posisi keenam Premier League.


Wakil CEO Manchester United Ed Woodward berdiri di Stadion Old Trafford menjelang partai kontra Everton pada lanjutan Premier League, 3 April 2016.(OLI SCARFF/AFP)

“Di lapangan, musim masih berada di taraf awal. Masih ada 27 laga Premier League (menjadi 26 setelah laga kontra Arsenal) yang harus dimainkan dan kami telah melaju ke perempat final Piala Liga,” ujar Woodward seraya mengamini keuangan United kuartal ini menggambarkan pengaruh absensi di Liga Champion.

Bila penyusutan nilai kontrak dengan Adidas masih menanti hasil musim ini, kegagalan lolos ke Liga Champions membuat pendapatan United menurun pada tiga bulan pertama hingga 30 September.

Total pendapatan yang masih besar (120,2 juta pound) merosot 3,4 juta atau sebesar 2,8 persen dari kuartal yang sama tahun lalu.

Salah satu penyebabnya adalah reduksi sampai 32,3 persen dari pemasukan tiket pertandingan. Karena tak tampil di LC, Chris Smalling dkk memainkan tiga laga lebih sedikit daripada periode yang sama pada 2015.

Meski demikian, pemasukan komersial klub naik 4,4 persen menjadi 74,3 juta. United bahkan memperkirakan pemasukan mereka pada akhir tahun finansial akan melewati tahun sebelumnya.

Proyeksinya berada di antara 530 hingga 540 juta. Tahun lalu, Red Devils mencatat pendapatan 515,3 juta, rekor di Inggris.

Namun, rekor itu tetap akan ternoda bila terkena penalti Adidas.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Tabloid BOLA No.2.718


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X