Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

NBA 2016-2017, Semakin Harmonis dan Dibenci

By Jumat, 25 November 2016 | 12:15 WIB
Dua pebasket tim Golden State Warriors, Stephen Curry (30) dan Kevin Durant (35), saat tampil melawan Dallas Mavericks dalam laga lanjutan NBA di ORACLE Arena, Oakland, California, pada 9 November 2016.
EZRA SHAW/GETTY IMAGES/AFP
Dua pebasket tim Golden State Warriors, Stephen Curry (30) dan Kevin Durant (35), saat tampil melawan Dallas Mavericks dalam laga lanjutan NBA di ORACLE Arena, Oakland, California, pada 9 November 2016.

Stephen Curry dan Kevin Durant selalu bergantian dalam menunjukkan performa sebagai bintang lapangan Golden State Warriors. Namun, apa yang mereka lakukan di Air Canada Centre, Ontario, Toronto, Kanada, Rabu (16/11/2016), sungguh berbeda.

Penulis: Persiana Galih

Pada laga melawan Toronto Raptors tersebut, Golden State Warriors keluar sebagai pemenang dengan skor 127-121. Kemenangan tipis itu diraih berkat kerja sama yang baik antara kedua superstar ini.

Untuk pertama kalinya, masing-masing pemain mencatat poin di atas 30 pada laga yang sama. Curry membuat 35 poin dan tujuh assist, sementara Durant membuat 30 poin dan enam assist.

Padahal, sebelumnya penampilan kedua pemain ini tak pernah kompak. Jika Durant mendominasi permainan, maka Curry hanya lebih banyak membuat assist. Begitu pun sebaliknya.

Pelatih kepala Warriors, Steve Kerr, mengatakan bahwa sebenarnya Warriors masih mencari jati diri setelah masuknya Durant di musim 2016-2017.

Namun, peristiwa malam itu membuat Kerr optimistis bahwa proses adaptasi timnya telah berlangsung sempurna.

"Tahun lalu dan tahun-tahun sebelumnya benar-benar berbeda dengan saat ini. Tahun lalu, kami hanya seperti melanjutkan perombakan yang dimulai di tahun-tahun sebelumnya, sementara saat ini kami telah membuat kekuatan baru," kata Kerr seperti dilansir Nationalpost.com.

Meski demikian, Kerr tak mau merasa puas. Baginya, masih banyak yang harus diperbaiki dari kemenangan tipis atas Raptors tersebut.

"Sebagai pelatih, Anda pasti akan terus mencoba hal baru demi kebaikan tim," tuturnya.

Kemarahan Boston Celtics

Namun, semakin harmonisnya hubungan Curry dan Durant tak melulu berdampak positif. Sebaliknya, Boston Celtics justru mengecam hubungan itu.

Bagaimana tidak? Hampir seluruh pemain Celtics geram terhadap ulah Durant, yang terlihat sengaja meminta bocoran soal rencana Celtics dalam mengalahkan Warriors.

Mulanya, Celtics merupakan salah satu tim yang mendekati pemain yang pernah meraih dua emas Olimpiade itu sebelum musim 2016-2017 bergulir.

Kala itu, mereka memang tengah membutuhkan small forward dengan kualitas mumpuni seperti Durant.

Pemain Celtics, Jae Crowder mengklaim bahwa Durant pernah meminta bocoran bagaimana kiat tim berlogo pria bertopi itu untuk menghadapi keganasan dua bintang Warriors, Curry dan Klay Thompson.

"Kami menjelaskan pada Durant berbagai strategi yang akan dilakukan Celtics untuk lolos dari ancaman Steph (Curry) dan Klay. Bahkan, kami menjelaskan seluruh rencana permainan Celtics," kata Crowder.

Namun, akhirnya Durant malah memilih Warriors sebagai timnya pada musim 2016-2017. Praktis hal tersebut membuat Crowder dan seluruh rekan timnya mengamuk.

"Itu rasanya seperti sebuah tamparan di wajah kami," ujar Crowder dengan nada tinggi.

"Durant melakukan hal itu karena mereka tahu hanya kami satu-satunya tim di NBA yang mampu mengalahkan Golden State dan Cleveland Cavaliers di kandang mereka sendiri. Satu-satunya tim di NBA hanya kami, Boston Celtics," tuturnya.

Namun, Durant sebisa mungkin menampik tudingan itu. Durant dan agennya mengaku tak punya ketertarikan untuk memperkuat Celtics.

"Apa yang membuat dia (Crowder) marah? Saya tidak pernah bermain di Celtics dan tidak menginginkan Celtics sebagai tim saya selanjutnya," ujar Durant.

Atas tudingan itu, pemain berusia 28 tahun ini menjadi bulan-bulanan para penggemar Celtics. Namun, sekali lagi ia tak ingin membesar-besarkan hal tersebut.

"Siapa pun yang akan bermain di kandang mereka harus menerima tekanan hebat dari para fan. Celtics adalah salah satu tim dengan basis penggemar terbanyak," kata Durant.

NBA 2016-2017 baru berjalan beberapa pekan, tetapi Durant sudah dihantui isu yang tidak mengenakkan. Terlepas dari hal itu, pertemuan antara Durant dan Crowder tetap akan menjadi peristiwa yang sedap untuk disaksikan.

Namun, jika memang dipertemukan di setiap laga Warriors dan Celtics, Durant berencana untuk tidak membahas masalah ini.

"Saya tak punya apa-apa selain cinta dan hormat untuk Crowder di luar lapangan. Saat bermain, kasus ini tidak akan mengubah apa pun. Saya tetap akan bermain seperti biasa," katanya.

Saat ini Warriors berada di peringkat kedua klasemen Wilayah Barat dengan 13 menang dan 2 kalah.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : Tabloid BOLA No. 2.718


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X