Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Momen Tepat untuk Sevilla

By Sabtu, 26 November 2016 | 23:48 WIB
Pelatih Sevilla, Jorge Sampaoli, saat memimpin anak asuhnya melawan Olympique Lyon dalam laga Liga Champions di Ramon Sanchez Pizjuan, Sevilla, 27 September 2016.
DAVID RAMOS/GETTY IMAGES
Pelatih Sevilla, Jorge Sampaoli, saat memimpin anak asuhnya melawan Olympique Lyon dalam laga Liga Champions di Ramon Sanchez Pizjuan, Sevilla, 27 September 2016.

Menggantikan Unai Emery mulai musim ini, Jorge Sampaoli punya tugas yang tidak ringan sebagai pelatih Sevilla. Emery punya rekor tersendiri, yaitu membawa Sevilla menjadi juara Liga Europa tiga kali beruntun.

Penulis: Dian Savitri

Tambahan lagi, Sevilla adalah klub Eropa pertama yang ditangani oleh Sampaoli, eks pelatih tim nasional Cile yang membawa negara itu menjadi juara Copa America 2015. Meski demikian, dengan semua modal kepelatihan yang dimilikinya, pria Argentina berusia 56 tahun itu dengan yakin menangani Sevilla.

Hingga selesainya pekan ke-12, Sevilla berada di urutan ke-3, di bawah Real Madrid dan Barcelona. Plus, Sampaoli dinobatkan oleh La Liga sebagai Pelatih Terbaik Oktober. Selama bulan itu, Sevilla tak terkalahkan dalam empat laga, yaitu tiga kali menang dan satu kali seri.

“Saya sangat bangga dengan gelar itu karena saya adalah orang baru di Eropa. Liga Spanyol juga memiliki banyak pelatih yang jauh lebih bagus. Saya dedikasikan penghargaan ini untuk anak-anak saya yang mau ikut pindah jauh-jauh ke Spanyol dan untuk para suporter Sevilla, yang setia mendukung kami,” kata Sampaoli kepada Marca.

Total, Sampaoli membawa Sevilla menang sebanyak tujuh kali, seri tiga kali, dan dua kali kalah. Kemenangan paling akhir adalah di kandang Deportivo La Coruna, Stadion Riazor, 19 November lalu, dengan skor 3-2. Hingga menit ke-42, Sevilla tertinggal 0-2.

Akan tetapi, satu menit sebelum babak pertama berakhir, gelandang Sevilla, Steven N’Zonzi, membuat gol dengan kaki kirinya melalui assist Sergio Escudero. Momentum itu tetap bisa dijaga oleh Sevilla meski harus melalui jeda.

Memasuki babak kedua, Sampaoli memasukkan pemain sayap Vitolo menggantikan bek Daniel Carrico. Penggantian yang dilakukan oleh Sampaoli itu tepat guna. Tiga menit menjelang pertandingan selesai, Vitolo mencetak gol penyama kedudukan. Gol itu juga menjadi gol kedua untuknya di La Liga.

Yang benar-benar membuat kiper La Coruna, Przemyslaw Tyton, tak berdaya adalah ketika Sevilla mendapat tendangan pojok pada injury time. Adalah Gabriel Mercado, bek asal Argentina, yang berdiri bebas tak jauh dari garis gawang.

Mercado tak buang waktu ketika bola mendatanginya. Gol dari jarak sangat dekat itu membuat La Coruna memupus harapan untuk bisa menang. Untuk Sevilla, kemenangan atas La Coruna itu adalah kemenangan tandang kedua musim ini.

Kemenangan sebelumnya adalah di kandang Leganes, juga dengan skor 3-2, 15 Oktober lalu. Hasil tandang lainnya adalah seri tiga kali dan kalah satu kali.


Editor : Jalu Wisnu Wirajati
Sumber : Tabloid BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X