Rasa percaya diri seringkali didapatkan pemain dari kesempatan bermain yang diberikan oleh tim pelatih. Hal tersebut dirasakan oleh pemain muda Arema Cronus, Mohammad Junda Irawan.
Pemain yang akrab disapa Junda itu mengaku tak canggung lagi saat turun ke lapangan.
“Kalau di awal dulu mungkin masih minder, apalagi Arema terkenal memiliki persaingan ketat dan dihuni oleh pemain-pemain yang sudah punya nama,” katanya.
Selama penyelenggaraan Torabika Soccer Championship A (TSC A), Junda turun di empat pertandingan.
Bek kiri berusia 22 tahun tersebut menjadi pemain pengganti di 3 laga dan ia menjadi starter saat Arema menghadapi Perseru Serui di Stadion Marora, Serui pada (13/11/2016).
Saat melawan Perseru, Junda menjadi pilihan utama karena saat itu Arema tidak diperkuat oleh stoper Goran Gancev.
Uniknya, saat itu Milo menggeser posisi Junda agak ke tengah menggantikan peran Goran.
Meski kalah 0-1 dari Perseru, penampilan Junda selama 90 menit mendapatkan acungan jempol dari pelatih Arema, Milomir Seslija.
“Semoga saya selalu bisa menjawab kepercayaan pelatih dengan permainan yang maksimal,” tuturnya.
Di awal bergabungnya dengan Arema, Junda pernah merasa tertekan, lebih-lebih saat Piala Jenderal Sudirman yang mewajibkan klub menurunkan pemain muda.
[video]http://video.kompas.com/e/5220198134001_v1_pjuara[/video]
Peran Junda saat itu terkesan hanya formalitas untuk menyiasati regulasi. Pasalnya, sekitar 10 menit berlalu, Junda diganti oleh pemain lain, sesuai komposisi yang diinginkan tim pelatih.
“Lebih senang turun dan menikmati permainan bukan karena regulasi, tapi lebih karena kepercayaan pelatih dan kerja keras selama latihan,” ungkapnya.
Meski masih tergolong belia, Junda merupakan pemain yang syarat pengalaman internasional, dia pernah tergabung bersama tim SAD Indonesia, klub Australia Brisbane Roar, dan Timnas Indonesia U-19 B.
Selain Junda, Arema memiliki beberapa nama pemain muda, yakni Ryuji Utomo, Ahmad Nufiandani, Dio Permana, serta Oki Dery Andrian.
Ryuji menjadi pemain pelapis di posisi stoper yang kerap menjadi alternatif.
Ahmad masih mengalami cedera, sedangkan Oki dan Dio hingga saat ini belum pernah mendapatkan kesempatan bermain.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | - |
Komentar