SLEMAN, JUARA.net – Saat ini, banyak isu yang beredar di media sosial (medsos) mengenai venue 8 Besar Indonesia Soccer Championship (ISC) B 2016. Hal itu diharapkan tidak mengganggu konsentrasi pemain PSS Sleman.
Pemain PSS Sleman pun diharapkan jangan sampai terprovokasi berbagai isu di medsos itu. Karena, mereka belum dapat pemberitahuan mengenai tempat penyelenggaraan 8 besar.
Kota penyelenggaraan 8 Besar ISC B belum ditentukan. Namun sudah ada tiga kota yang akan dipilih menjadi tuan rumah, yaitu: Solo, Jepara, dan Riau.
Karena kota penyelenggara harus netral, Riau kemungkinan bakal dicoret. Sebab, PSPS Pekanbaru lolos ke 8 Besar.
Pelatih PSS, Seto Nurdiantara khawatir banyaknya isu tak jelas di media sosial tentang venue pertandingan bisa mengganggu psikologis pemain.
Baca juga:
- Kata-Kata Mengharukan dari Pahlawan Kemenangan Timnas Malaysia
- 'Banyak Pemain Indonesia Tekniknya Bagus, Tetapi Mereka Tak Punya Skill'
- Masgibol NTT Tur di Pulau Dewata
”Pemain tentu siap bermain di mana saja. Tapi banyaknya isu yang tidak jelas di media sosial bisa memengaruhi psikologis pemain,” kata Seto.
”Ada yang menyebutkan bila digelar di Solo, akan begini, lalu kalau dilaksanakan di Jepara akan begitu. Saya berharap pemain tak mendengarkan isu-isu tersebut,” tuturnya.
Sero ingin semua pemain PSS konsentrasi penuh pada latihan dengan program yang sudah ditentukannya. Dia menilai, itu lebih baik daripada mengikuti isu yang tidak jelas.
PSS setidaknya berkepentingan dengan kota penyelenggaraan 8 Besar. Bila digelar di Solo, PSS kemungkinan kehilangan dukungan dari salah satu ordo suporternya, Brigata Curva Sud (BCS).
Pasalnya, BCS memiliki hubungan tidak baik dengan Pasoepati, pendukung Persis Solo.
Sebaliknya, ordo suporter PSS lainnya, Slemania, justru memiliki hubungan manis dengan Pasoepati.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | - |
Komentar