Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

'Singapura Tidak Ingin Gelar Balapan F1 Lagi'

By Delia Mustikasari - Senin, 21 November 2016 | 17:30 WIB
Ban yang digunakan para pebalap untuk GP Singapura tersedia di paddock jelang seri GP Singapura di Sirkuit Marina Bay, Kamis (15/9/2016).
ANTHONY WALLACE/AFP PHOTO
Ban yang digunakan para pebalap untuk GP Singapura tersedia di paddock jelang seri GP Singapura di Sirkuit Marina Bay, Kamis (15/9/2016).

Singapura kemungkinan akan berhenti menggelar balapan Formula 1 setelah pihak pengelola tidak berniat memperpanjang kontrak dengan pihak promotor F1.

Beberapa bulan lalu beredar spekulasi soal masa depan GP Singapura. Kontrak sebagai penyelenggara balapan malam hari ini akan berakhir pada pengujung 2017.

CEO F1 Bernie Ecclestone dalam wawancara dengan media olahraga Jerman, Auto Motor Und Sport yang dilansir Motorsport meyakini bahwa Singapura tidak ingin memperpanjang kesepakatan sebagai penyelenggara grand prix.

Ecclestone mengakui penyelenggaraan Singapura GP membutuhkan banyak dana. Sebaliknya, pihaknya juga memberi banyak pemasukan bagi Singapura.

"Singapura merasa mereka sudah tidak lagi menjadi negara transit. Sekarang mereka sudah mencapai tujuan sehingga tidak ingin menggelar balapan F1 lagi," ucap Ecclestone.

Keraguan masa depan Singapura muncul setelah kepastian Jerman dan Brasil sebagai tuan rumah grand prix untuk 2017 dipertanyakan.

Baca Juga:

"Kami melakukan yang terbaik untuk menjaga Kanada masuk dalam kalender F1. Di Brasil kami mencoba upaya yang sama, bahkan jika itu sulit. Untuk sirkuit Hockenheim, kami tidak bisa mensubsidi balapan di Jerman," tutur Ecclestone.

Dia juga mengaku tidak akan terkejut jika beberapa produsen saat ini, termasuk Mercedes juga akan berhenti terlibat dalam F1 untuk beberapa tahun ke depan.

"Itu bisa terjadi kepada kami jika Mercedes dan Ferrari menarik diri dari. Tetapi, sejujurnya hal tersebut bukan kabar yang terlalu buruk jika dengan kondisi ini balapan bisa menjadi hal menarik," kata Ecclestone.

"Kami tahu bahwa produsen bisa meninggalkan kami. Suatu hari Mercedes akan mundur jika tidak menemukan kecocokan. Lihat Honda, BMW, dan Toyota. Mereka pergi ketika merasa sudah selesai di F1, tutur Ecclestone.

Sebelumnya, Malaysia mungkin akan berhenti menggelar balapan Formula 1 (F1). Wacana ini muncul setelah GP Malaysia 2016 mencatat penjualan tiket terburuk sepanjang sejarah penyelenggaraan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : Motorsport


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X