Petenis Inggris Raya, Andy Murray, mengaku ingin menambah gelar Grand Slam pada kalender kompetisi 2017. Ambisi ini muncul setelah Murray menutup 2016 dengan berada di peringkat satu dunia.
Murray memastikan berada di puncak dunia seusai mengalahkan Novak Djokovic (Serbia) 6-3, 6-4 pada babak final ATP World Tour Finals di O2 Arena, London, Minggu (20/11/2016).
Melalui kemenangan itu juga, Murray kini merevisi rekor pertemuan dengan Djokovic menjadi 11-24.
"Setelah berada di posisi itu, saya jelas akan lebih termotivasi untuk berusaha dan bertahan di situ. Memenangi gelar turnamen mayor membuat saya bekerja keras, turnamen-turnamen ini betul-betul memotivasi saya," tutur Murray yang dilansir BBC, Senin (21/11/2016).
Murray tercatat telah meraih tiga gelar Grand Slam sepanjang karier tenis profesionalnya. Adapun titel Grand Slam terakhir yang didapatnya adalah Wimbledon 2016.
Saat itu, Murray mengalahkan Milos Raonic (Kanada) 6-4, 7-6(3), 7-6(2) pada babak final. Sebelumnya, petenis 29 tahun itu tampil sebagai juara pada Amerika Serikat Terbuka 2012 dan Wimbledon 2013.
Murray selanjutnya akan mengambil jeda kompetisi dan menghabiskan waktu bersama keluarga, termasuk menghadiri acara berburu rusa sang ayah, William Murray, sebelum kembali menjalani latihan rutin.
"Saat menjalani latihan pada Desember, saya berlatih dengan fokus Australia Terbuka di benak saya," ujar Murray.
"Karena sistem best of five pada setiap pertandingan, turnamen Grand Slam selalu menjadi turnamen di mana saya perlu bekerja dan berlatih lebih keras. Hal inilah yang memotivasi saya," katanya menambahkan.
Murray saat ini mencatat 176 kali menang dan 40 kali kalah pada sepanjang turnamen Grand Slam yang diikuti. Khusus pada 2016, Murray meraih 23 kemenangan dan 3 kekalahan.
| Editor | : | Delia Mustikasari |
| Sumber | : | BBC |
Komentar