Manajer Leicester City, Claudio Ranieri, mulai berbicara tentang degradasi menyusul kekalahan 1-2 dari Watford dalam pertandingan Premier League di Stadion Vicarage Road, Sabtu (19/11/2016).
Watford memimpin lewat gol Etienne Capoue (menit ke-1) dan Roberto Pereyra (12') sebelum The Foxes membalas melalui lesakan penalti Riyad Mahrez (15').
Leicester telah kehilangan poin dalam enam pertandingan Premier League musim 2016-2017 dan cuma sanggup meraih tiga kemenangan.
Koleksi 12 poin dari 12 pertandingan membuat pasukan Claudio Ranieri tinggal berjarak dua poin dengan zona merah, yang ditempati oleh Hull City.
"Zona degradasi sudah sangat dekat dengan kami dan kami harus bereaksi," kata Ranieri kepada Sky Sports.
"Kami harus kompak dan terus bekerja keras karena hanya ada satu obat, yakni kerja keras dan selalu bersama," ucap dia lagi.
Roberto Pereyra with 2 nutmegs against Leicester#watfordfc @tucupereyra37 pic.twitter.com/FmWT0JaYRW
— Watford Talk (@WatfordTalk) November 20, 2016
Jika dibandingkan dengan musim lalu, performa sang juara bertahan merosot begitu tajam.
Sekarang, Leicester baru menciptakan 87 peluang (129 pada 2015-2016), mencetak 14 gol (25), dan menang 3 kali (7). Raihan poin hingga pekan ke-12 The Foxes juga menurun 13 poin!
Ranieri pun masih merasa janggal dengan anjloknya prestasi Jamie Vardy cs.
Baca Juga:
"Apa yang kami alami sangat aneh, tetapi nyata. Saya mengatakan kepada para pemain bahwa saya sangat senang dengan semangat dan kinerja tim. Hanya, hasil pertandingannya saja yang salah," ujar Ranieri.
"Namun, dengan semangat ini, cepat atau lambat kami akan menjadi lebih baik," tuturnya lagi.
Terpuruknya penampilan Leicester juga tak lepas dari terhentinya keran gol Vardy, yang musim lalu adalah pencetak gol terbanyak tim (24 gol).
Musim ini, Vardy baru mengemas dua gol. Dia sudah puasa dalam delapan laga terakhir Premier League.
Bahkan, Pemain Terbaik Premier League 2016 ini gagal melepaskan tembakan tepat sasaran selama 543 menit!
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Sky Sports, Squawka |
Komentar