Kekalahan 1-2 atas Halmstad pada leg kedua play-off degradasi Liga Swedia, memastikan terdegradasinya Helsingborg. Hal ini memicu amarah dari fans yang memadati Stadion Olympia, Minggu (20/11/2016).
Kekalahan 1-2 ini memastikan Helsingborg terdegradasi dari Divisi Utama Swedia, Allsvenskan, ke Superettan. Pada leg pertama, Helsingborg hanya mampu meraih hasil imbang 1-1 melawan Halmstad.
Fans yang berharap banyak Helsingborg dapat memenangkan pertandingan menjadi marah. Beberapa di antaranya nekat memasuki lapangan seusai laga berakhir.
Pihak keamanan tidak dapat berbuat banyak untuk mencegah fans memasuki lapangan. Jumlah mereka kalah banyak dibandingkan dengan penonton yang memaksa masuk ke lapangan.
Baca Juga:
- Bonus Emas Atlet Jabar di PON 2016 Melebihi SEA Games 2015
- Indra Sjafri Akui Jawab Kritik dengan Kemenangan Besar Bali United
- Tekuk AS Roma, Atalanta Sukses Perpanjang Rekor Kemenangan Beruntun
Beberapa di antaranya melempar-lampar barang dan menyalakan cerawat. Sebagian lagi berlarian ke arah striker Jordan Larsson yang merupakan anak dari pelatih Helsingborg, Henrik Larsson.
Mereka melucuti dan merobek seragam tim yang dikenakan Jordan. Striker berusia 19 tahun itu seakan dianggap gagal memenuhi ekspektasi fans yang berharap banyak kepadanya.
Namun, perilaku fans terhadap Jordan tampaknya aneh. Pada menit ke-82, Helsingborg sempat unggul berkat gol Jordan yang membuka peluang klub bertahan di Allsvenskan, meski pada akhirnya gawang mereka bobol dua kali oleh Marcus Mathisen pada menit ke-87 dan 90'.
Jordan juga merupakan pemain tersubur yang dimiliki Helsingborg dengan torehan tujuh gol pada sepanjang musim kompetisi.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | YouTube, Squawka |
Komentar