Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kalah dari Jorgensen, Chen Long Juga Gagal Persembahkan Gelar untuk China

By Pipit Puspita Rini - Minggu, 20 November 2016 | 17:18 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Denmark, Jan O Jorgensen, berekspresi, ketika menjalani laga babak perempat final BCA Indonesia Open Superseries Premiere 2016 saat menghadapi Jonatan Christie (Indonesia), pada laga yang berlangsung di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (3/6/2016).
KRISTIANTO PURNOMO/KOMPAS.COM
Pebulu tangkis tunggal putra Denmark, Jan O Jorgensen, berekspresi, ketika menjalani laga babak perempat final BCA Indonesia Open Superseries Premiere 2016 saat menghadapi Jonatan Christie (Indonesia), pada laga yang berlangsung di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (3/6/2016).

China kembali dihadapkan kenyatan tidak menyenangkan. Jagoan tunggal putra mereka, Chen Long, kalah dari Jan O Jorgensen (Denmark) dalam laga final China Terbuka di Haixia Olympic Sports Center, Minggu (20/11/2016).

Dalam petarungan selama 45 menit tersebut, Jorgensen menang dengan 22-20, 21-13.

Persaingan pada gim pertama berlangusng ketat sejak awal. Setelah imbang 17-17, Jorgensen berhasil lepas dengan mencatat tiga angka beruntun.

Chen Long merespons dengan mendulang jumlah poin yang sama dan kedudukan kembali imbang dengan 20-20.

Jorgensen bermain tenang dan mencatat dua poin berikutnya yang memastikannya memenangi gim pertama.

Jorgensen langsung memegang kendali sejak gim kedua dimainkan. Dia unggul 11-7 saat interval dan setelah itu tak terkejar hingga laga berakhir.

Bagi Jorgensen, ini merupakan kemenangan keduanya atas Chen Long setelah pada babak semifinal Indonesia Terbuka 2014. Jorgensen masih kalah delapan kali dari Chen Long.

Jorgensen menjadi pemain tunggal putra Eropa pertama yang berhasil menjuarai China Terbuka. Bagi pemain 28 tahun tersebut, ini merupakan gelar superseries keempatnya sepanjang karier.

Baca Juga:

Tiga gelar superseries Jorgensen sebelumnya didapat pada Denmark Terbuka 2010, Prancis Terbuka 2012, dan Indonesia Terbuka 2014.

Bagi tuan rumah, ini merupakan catatan buruk sejak China Terbuka pertama digelar pada 1986. Sebelum tahun ini, mereka paling tidak menjuarai dua dari lima nomor yang dipertandingkan pada China Terbuka.

Sebelum Chen Long, China kehilangan peluang meraih gelar setelah pasangan ganda putri Huang Dongping/Li Yinhui kalah dari Chang Ye-na/Lee So-hee (Korea Selatan).

Catatan buruk China berlanjut ketika pemain tunggal putri Sun Yu kalah dalam pertarungan tiga gim melawan jagoan India saat ini, Pusarla Venkata Sindhu.

China masih punya peluang meraih gelar dari nomor ganda campuran lewat pasangan baru Zhang Nan/Li Yinhui. Mereka akan berebut gelar dengan pasangan Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Pipit Puspita Rini
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X