Madonnina atau Madonna Kecil adalah sebutan untuk patung Santa Perawan Maria di puncak Katedral Milano, yang juga dikenal dengan nama Duomo, bangunan paling terkenal di kota tersebut.
Penulis: Christian Gunawan
Penamaan derby della Madonnina untuk pertemuan dua klub Milan, Associazione Calcio Milan dan Internazionale Milano, merupakan penghormatan kepada Madonnina.
Menurunnya jumlah umat beragama Katolik di Italia, kendati merupakan negara pusat agama tersebut, boleh jadi membuat penyebutan derby della Madonnina juga tak sepopuler dulu.
Penyebutan derby di Milano buat Milan versus Inter tampak lebih tepat saat ini. Angin kencang perubahan tak tertahankan dalam beberapa tahun terakhir. Klub-klub tak lagi dimiliki orang atau pihak asal Italia.
Bila Milan baru akan diakuisisi konsorsium dari Negeri China, Internazionale sudah mengalaminya lebih dulu.
Saat Milan jadi diakusisi Sino-Europe Sports, sebutan oriental derby untuk derbi Milano tak terelakkan.
Namun, derbi Milan sudah setengah oriental bahkan sebelum perusahaan dari China, Suning Holding Group, datang untuk membeli saham mayoritas Internazionale pada awal Juni lalu.
Pemilik saham mayoritas terdahulu adalah International Sports Capital HK Ltd. Konsorsium ini berasal dari Indonesia, dengan Erick Thohir sebagai pemimpinnya. ISC membeli 70 persen saham dari pemilik sebelumnya, Massimo Moratti, pada pertengahan Oktober 2013.
Thohir cs. dan Moratti lalu melego saham kepada Suning. Jadi, sejak medio Oktober 2013 itu, derbi Milan sudah separuh oriental.
“Oriental” sebagai kata sifat bermakna “mengenai dunia timur atau negara-negara Timur” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang diperkuat kamus bahasa Inggris versi Oxford.
Istilah ini mengacu kepada cara pandang dunia Barat. Hanya, “oriental” seperti mengalami penyempitan makna.
Kata itu lebih sering dialamatkan kepada Asia Timur. Karena itu, bila Sino-Europe jadi mengakuisisi Milan, oriental derby memakai arti yang lebih sempit itu, tapi mendapatkan makna yang penuh karena kedua klub memang sudah menjadi "milik" Asia.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar