Keseriusan Arema Indonesia untuk kembali turun ke lapangan hijau mendapatkan ujian dari Aremania. Puluhan Aremania beraksi di kantor Arema Indonesia di daerah Tidar, Kota Malang, pada Kamis (17/11/2016) sore, mereka menuntut agar manajemen tim Singo Edan meyakinkan soal legalitas mereka.
Hal tersebut dilakukan oleh Aremania karena mereka tidak ingin timbul keragu-raguan dalam mendukung Arema Indonesia.
"Tujuan kami datang ke sini adalah untuk mencari jawaban dari keraguan kami selama ini. Minimal, kami bisa yakin bahwa tim ini layak didukung. Kalau mau ambil slot, kami tetap mendukung," ucap Firman Anang, salah satu Aremania.
Aksi Aremania tersebut disambut oleh manajemen Arema Indonesia, di antaranya adalah direktur operasional Arema Indonesia Haris Fambudy, direktur legal Erpin Yuliono dan istri pendiri Arema Indonesia (alm) Lucky Acub Zainal, Novi Zainal.
Mereka secara terbuka menunjukkan bukti pengakuan yang dikeluarkan oleh Dirjen AHU Depkumham terkait legalitas PT Arema Indonesia, selain itu mereka juga menunjukkan bukti NPWP asli dengan nama PT Arema Indonesia.
#BanggaGarudaKita Stefano Lilipaly: Sayang, Piala AFF Sebetulnya Turnamen Impian Bachdim https://t.co/JfdbXASoA1 pic.twitter.com/C0Uihe30Jp
— Juara (@Juara) November 18, 2016
Haris menyambut positif aksi yang dilakukan oleh Aremania tersebut, dia menyatakan bahwa aksi tersebut merupakan bentuk dari rasa cinta Aremania terhadap klub kesayangannya yang ingin segera turun ke lapangan.
“Mereka rindu, hal yang sama dengan kami kami yang juga rindu melihat Arema main di Malang, kami akan berusaha secepat mungkin menggelar pertandingan,” ungkap Haris.
Di tengah semangat untuk memulihkan kembali status Arema Indonesia agar kembali diakui oleh PSSI, Haris mengaku kecewa dengan Kongres PSSI yang digelar pada (10/11/2016) lalu yang tidak membahas Arema Indonesia beserta enam klub lainnya yakni Persebaya Surabaya, Persema Malang, Persewangi Banyuwangi, Persibo Bojonegoro, Lampung FC serta Persipasi Kota Bekasi.
“Harapannya jangan lagi ada drama-drama dan sinetron-sinetron seperti kemarin. Kalau seperti ini terus, kapan sepak bola Indonesia bisa maju?” ucap Haris.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | - |
Komentar