Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sosok 'Pak Tua' dalam Kenangan Legenda Arema

By Ovan Setiawan - Kamis, 17 November 2016 | 20:26 WIB
Ucapan bela sungkawa di laman Arema Cronus.
AREMAFC.COM
Ucapan bela sungkawa di laman Arema Cronus.

Meninggalnya Panus Korwa menyisakan duka mendalam di antara pemain-pemain lawas Arema. Di mata rekan-rekannya, pemain asal Papua itu merupakan sosok yang menyenangkan dan ada kenangan dengan panggilan Pak Tua.

Hal itu seperti yang diungkapkan oleh pemain Arema era 1990-an, Agus Yuwono.

"Secara pribadi, dia adalah sosok yang menyenangkan, tidak membeda-bedakan mana junior mana senior," tutur mantan pelatih Persegres Gresik United itu.

Di kalangan pemain Arema saat itu, Panus Korwa memiliki panggilan khas. Panus adalah pemain yang didatangkan oleh pendiri Arema, Acub Zaenal, bersama dua pemain asal Papua lainnya: Mecky Tata dan Dominggus Nowenik.

"Kami memanggilnya Pai Tua, artinya adalah Pak Tua, karena dia memang senior kami saat itu. Dia senior saya, baik dari sisi usia maupun pengalaman," tutur Agus.

Rekan lainnya, Joko Susilo, yang saat ini merupakan asisten pelatih Arema mengungkapkan bahwa Panus adalah sosok yang sabar dan tidak bisa marah.

Baca juga:

“"Dia orangnya enggak pernah marah dan suka bercanda, malah kadang saya sama Kuncoro (asisten pelatih Arema), agak kelewatan juga saat bercanda. Beliaunya tidak sakit hati, paling hanya mengejar-ngejar kami,” ucapnya.

Saat era 1990-an, kedekatan di antara pemain-pemain Arema baik junior maupun senior tidak diragukan lagi. Bahkan hal tersebut dianggap sebagai kunci Arema bisa merebut gelar juara Galatama 1992/1993.

Di sisi lain, secara skill, Joko mengungkapkan bahwa saat itu sosok Panus merupakan pemain yang memiliki bakat alam yang luar biasa.

"Dia memiliki bakat alam, orangnya besar dan kuat, khas orang Papua,” ujarnya.

“Kami sangat kehilangan, banyak cerita-cerita yang tentu akan panjang jika diceritakan tentang sosok Panus Korwa bersama Arema, semoga beliau mendapatkan tempat terbaik di sisi Nya,” ucap Joko.

Panus yang merupakan ayah dari pebulu tangkis nasional Nitya Krishinda Maheswari Korwa ini dimakamkan di Dusun Bendorejo, Desa Bendosewu, Kecamatan Talun, Blitar.

[video]http://video.kompas.com/e/5213614844001_v1_pjuara[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Estu Santoso
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X