Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Apa yang Bisa Dilakukan Liverpool Tanpa Adam Lallana?

By Beri Bagja - Kamis, 17 November 2016 | 10:01 WIB
Gelandang serang Liverpool, Adam Lallana, mengalami cedera dalam partai Premier League di kandang Swansea City, 1 Oktober 2016.
STU FORSTER/GETTY IMAGES
Gelandang serang Liverpool, Adam Lallana, mengalami cedera dalam partai Premier League di kandang Swansea City, 1 Oktober 2016.

Jeda kompetisi karena agenda partai internasional menyebabkan jatuhnya korban di kubu Liverpool FC. The Reds harus menyiasati problem cedera yang menimpa gelandang serang Adam Lallana (28).

Lallana tumbang saat memperkuat timnas Inggris dalam laga uji coba kontra Spanyol (15/11/2016). Dia digantikan Theo Walcott pada menit ke-27 karena mengalami masalah di pangkal paha.

Momen keluarnya Lallana terjadi setelah dia mencetak gol pembuka Inggris via titik putih (9'). Partai itu berujung skor imbang 2-2.

Setelah pulang ke Liverpool, Lallana menjalani pemindaian medis pada Kamis (17/11/2016) guna mengetahui kelayakan dirinya tampil dalam partai lawan mantan klubnya, Southampton, akhir pekan ini.

Manajer Liverpool, Juergen Klopp, disebut gugup menanti kabar mengenai perkembangan kondisi Lallana. 

"Sungguh kerugian besar karena saya menikmati bekerja sama dengan dia. Adam adalah pemain cerdas dan sangat bertalenta," kata manajer interim timnas Inggris, Gareth Southgate, kepada BBC Sport.

Wajar apabila publik Liverpool waswas menanti perkembangan kondisi Lallana.

Perannya amat vital guna mendongkrak serangan The Reds, sang pemuncak klasemen sementara Premier League sekaligus tim tertajam (30 gol).

Baca Juga:

Sampai pekan ke-11, Lallana tampil dalam seluruh laga dengan 10 di antaranya sejak menit awal. Ia menyumbang 3 gol dan 5 assist di liga.

Jika menghitung kiprah pada ajang lain termasuk timnas, Lallana mencetak 4 gol dan 4 assist dalam 9 penampilan teranyar.

Melihat perannya sedemikan penting, apa yang bisa dilakukan Liverpool andai tanpa Lallana nanti? Berikut tiga solusinya.

1. Mainkan Sturridge atau Origi

Lallana menjadi elemen vital di lini tengah The Reds guna menyokong trisula ofensif Sadio Mane-Roberto Firmino-Philippe Coutinho di depan.

Dalam skema 4-3-3 ala Klopp, Lallana berkombinasi sebagai trio gelandang bersama Emre Can dan kapten Jordan Henderson.

Jika Lallana absen, ada opsi Klopp memainkan Daniel Sturridge atau Divock Origi di lini depan.

Mereka bisa dimainkan sebagai ujung tombak untuk menemani Mane dan Coutinho. Artinya, Firmino digeser kembali sedikit mundur ke posisi Lallana menjadi gelandang serang.

Khusus buat Sturridge, dia jadi punya kesempatan menularkan ketajaman di timnas Inggris ke klub.

Stu belum bikin satu gol pun dalam 8 partai di liga musim ini, tapi mencetak 2 gol dalam 3 penampilan terakhir buat Inggris.

2. Manfaatkan Wijnaldum atau Lucas Leiva

Langkah ini bukan berarti memasang Georginio Wijnaldum atau Lucas sebagai penyerang. Klopp bisa memanfaatkan keahlian dua gelandang itu tetap di lini tengah.

Wijnaldum terbilang fleksibel. Ia bisa menggantikan peran Lallana sebagai gelandang dengan tugas lebih ofensif.

Modalnya sudah ada berupa sumbangan gol terakhir Liverpool saat menggilas Watford 6-1 (6/11/2016).

Adapun Lucas dapat tetap dipasang di posisi utama sebagai jangkar defensif. Dengan demikian, tugas ofensif menyokong trisula Mane-Firmino-Coutinho bakal dibebankan kepada Can atau Henderson.

3. Ubah formasi 

Kemungkinan ini sepertinya paling kecil dilakukan Juergen Klopp, tetapi tidak mustahil terjadi.

Liverpool sudah kadung meroket dengan pola 4-3-3 yang mengantar mereka sebagai tim dengan permainan menghibur dan paling tajam.

Namun, hadirnya jeda kompetisi membuat Klopp wajib mengevaluasi kondisi fisik para pemainnya akibat tampil membela timnas masing-masing.

Sementara Lallana cedera, Coutinho dan Firmino baru pulang dari Brasil, sedangkan Mane juga melahap perjalanan ribuan kilometer setelah membela negaranya, Senegal.

Skenario perombakan formasi adalah mengubah komposisi trio Mane-Firmino-Coutinho di depan menjadi hanya duet Sturridge-Origi.

Kombinasi yang disebut terakhir dipakai sebagai starter ketika The Reds memukul Tottenham Hotspur 2-1 di Piala Liga (25/10/2016).

Wijnaldum bisa diandalkan lagi di tengah dengan dua atau satu rekan, sisanya disokong winger.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Beri Bagja
Sumber : Liverpool Echo, BBC, Whoscored


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X