Bukan Juergen Klopp yang dianggap Mario Balotelli sebagai pelatih terburuk di sepanjang kariernya. Menurut striker OGC Nice itu, predikat nakhoda terburuk layak disematkan kepada Brendan Rodgers.
Mario Balotelli tak sekalipun diberi kesempatan bermain semenjak Klopp menduduki kursi pelatih Liverpool FC pada 2015. Alhasil, ia memutuskan pergi ke Nice ketika bursa transfer musim panas 2016 dibuka.
Kendati demikian, Balotelli tak menyimpan dendam terhadap manajer asal Jerman tersebut . Sang pemain justru lebih kesal terhadap Rodgers, pelatih Liverpool sebelum Klopp.
"Pelatih terburuk? Bukan Klopp. Saya tidak marah dengan dia," kata Balotelli kepada Gazzetta dello Sport.
Baca juga:
- Aksi Brilian Messi Antarkan Argentina Naik Peringkat
- Bintang Muda Dortmund Rekrut Diri Sendiri ke Liverpool
- Jadi Kiper, Luis Suarez Bikin Gol Jarak Jauh
"Sejujurnya, saya memiliki kekecewaan terbesar terhadap Rodgers. Saya menikmati momen bersama dia dalam sesi latihan, tetapi hubungan kami adalah sebuah petaka," tutur eks juru gedor Inter Milan itu.
Balotelli mencatatkan 28 penampilan di bawah arahan Rodgers selama kompetisi 2014-2015 atau musim perdananya di The Reds. Dari jumlah tersebut, ia hanya 6 kali main selama 90 menit.
Minimnya jam terbang memengaruhi jumlah gol Balotelli. Ia cuma sanggup menjebol gawang lawan sebanyak 4 kali selama Rodgers berkuasa di Anfield.
Dari bocah yang terbuang, kini Balotelli bertransformasi menjadi striker andalan bersama Nice. Ia sudah mengumpulkan 6 gol dari 6 penampilan di Ligue 1 musim 2016-2017.
Coba bandingkan dengan start Balotelli pada musim debutnya di Liverpool. Dalam jumlah pertandingan yang sama, pemain berusia 26 tahun itu tak mampu mencetak satu gol pun.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Daily Mail |
Komentar