Derbi London Utara antara Arsenal vs Tottenham Hotspur pada pekan ke-11 Premier League 2016-2017 berakhir antiklimaks. Duel yang digadang-gadang bakal berjalan seru tersebut berkesudahan 1-1 dengan gol kedua kesebelasan dipicu oleh kesalahan individual.
Penulis: Sem Bagaskara
Arsenal memimpin berkat gol bunuh diri bek Spurs, Kevin Wimmers. Tottenham membalas via penalti Harry Kane, yang muncul akibat pelanggaran Laurent Koscielny kepada Moussa Dembele. Hasil imbang kontra Spurs kembali memperlihatkan masalah Arsenal kala berhadapan dengan lawan yang kompak dan disiplin dalam bertahan.
The Gunners cuma mencatat dua tembakan tepat sasaran dalam laga derbi London Utara. Arsenal ibarat mengalami deja vu. Problem serupa pernah mereka rasakan sewaktu ditahan imbang tanpa gol oleh Middlesbrough pada pekan ke-9.
Saat itu, Manajer Arsenal, Arsene Wenger, berujar bahwa timnya tak cukup kreatif meski berhasil memegang kendali permainan di sepanjang laga. Analisis Wenger itu menyiratkan kerinduan kepada Santi Cazorla, yang melewatkan tiga partai terakhir Arsenal di Premier League melawan Middlesbrough (0-0), Sunderland (4-1), dan Tottenham (1-1). Cazorla mengalami cedera otot saat The Gunners membantai Ludogorets 6-0 di Liga Champion, 19 Oktober silam.
"Tentu Anda selalu merindukan Cazorla. Dari wilayah lini tengah sampai sepertiga akhir area lawan, dengan operannya dia selalu cepat dan akurat," kata Wenger di Sky Sport usai partai melawan Middlesbrough.
Visi dan kualitas operan Cazorla belum bisa disamai oleh jangkar Arsenal yang lain semodel Mohamed Elneny, Granit Xhaka, atau Francis Coquelin. Selama 619 menit mentas di lapangan, Cazorla telah 57 kali menemukan Alexis Sanchez via operannya atau rata-rata delapan operan per 90 menit.
Kombinasi
Bandingkan dengan rata-rata operan untuk Alexis milik Elneny (4), Coquelin (5), dan Xhaka (7). Bukti lain soal peran besar Cazorla dalam mesin permainan The Gunners adalah soal kombinasi operan.
Nama Cazorla dua kali muncul dalam daftar tiga besar kombinasi operan terbanyak Arsenal di Premier League 2016-2017. Hal yang patut disorot adalah Cazorla menunjukkan operannya untuk Mesut Oezil, yang menempati pos "nomor 10" di belakang Alexis.
Keberanian untuk melepas operan ke arah gawang tak terlihat dalam tiga laga terkini. Ketika bersua Tottenham, kombinasi operan terbanyak The Gunners dicatat oleh Ignacio Monreal ke penyerang sayap kiri, Alex Iwobi (18 operan).
Ujung permainan sepak bola adalah gawang. Pelatih Borussia Dortmund, Thomas Tuchel, sampai perlu mengubah bentuk lapangan latihan Dortmund menjadi serupa berlian agar anak asuhnya tak terlalu banyak mengoper ke sisi terluar lapangan.
Karena itu, ada yang salah jika pemain sayap lebih sering menerima bola ketimbang pemain nomor 10. Oezil kini tentu berharap Cazorla bisa pulih dan bermain dalam laga sengit kontra Manchester United pada 19 November mendatang.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar