Pasangan ganda putri Indonesia, Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani, bertekad tampil lebih kompak pada China Terbuka yang berlangsung di Haixia Olympic Sports Center, 15-20 November.
Anggia/Ketut mengaku belum bisa tampil maksimal pada dua penampilannya terakhir. Pada Denmark Terbuka, mereka terhenti pada babak keddua.
Pada Prancis Terbuka, mereka langsung kalah di babak pertama dari pasangan peraih medali emas Olimpiade Rio 2016, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahasi (Jepang).
Dua turnamen tersebut merupakan debut Anggia/Ketut seusai absen selama empat bulan karena cedera yang dialami Ketut.
"Di Denmark dan Perancis kemarin kami mungkin belum terlalu maksimal. Masih kurang kompak lagi karena saya baru pulih dari cedera. Jadi, seperti ada yang belum seirama aja di lapangan. Saya dan Anggi berharap bisa lebih maksimal dan memberikan penampilan terbaik," kata Ketut.
Baca Juga:
- Pemain Spanyol Diminta Belajar dari Pencetak Gol Tertua La Roja
- Depay Beri Kode untuk Jadi Eksekutor Sepakan Bebas Man United
- Mantan Penyerang PSG Bongkar Sosok Ancelotti yang Ingkar Janji
Pada babak pertama, Anggia/Ketut akan menghadapi pasangan Taiwan, Su Yu Chen/WanYi Tang. Keduanya tercatat belum pernah saling berhadapan.
Jika lolos, Anggia/Ketut sudah ditunggu unggulan tiga asal Denmark, Kamilla Rytter Juhl/Christinna Pedersen pada babak pertama. Juhl/Pedersen mendapat bye pada babak pertama.
Selain Anggia/Ketut, ganda putri Indonesia juga mengirimkan dua pasangan lagi. Mereka adalah Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii dan Della Destiara Haris/Rosyita Eka Putri Sari.
Nitya/Greysia mendapat bye pada babak pertama, sementara Della/Rosyita menang walkover atas Huang Yaqiong/Tang Jinhua (China).
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | badmintonindonesia.org |
Komentar