Gelandang Paris Saint-Germain, Thiago Motta, mengumumkan ia akan meninggalkan klub tersebut pada akhir 2016-2017.
Motta bergabung dengan PSG pada akhir Januari 2012 dari klub asal negerinya Italia, Inter Milan. Dia mengikuti jejak mantan pelatihnya di Inter, Leonardo, yang ditunjuk menjadi Direktur Sepakbola PSG pada 2011.
Dalam wawancara dengan media Italia, La Gazzetta dello Sport, pemain berumur 34 tahun itu mengonfirmasi tidak akan memperpanjang kontraknya di Les Parisiens. Kontraknya saat ini akan kedaluwarsa pada akhir musim ini.
"PSG seperti rumah bagi saya. Saya selalu katakan bahwa saya ingin bertahan untuk mengembangkan proyek klub. Karena itu, saya pikir sudah saatnya saya pergi. 2016-2017 akan menjadi musim terakhir saya di Paris sebagai pesepakbola," ucap Motta.
Bila melihat performa Motta musim ini, keputusannya cukup mengejutkan. Pasalnya, ia salah satu pilar utama tim. Kerjasama Motta dengan Marco Verratti dan Blaise Matuidi terlihat solid.
Dari 12 pekan Ligue 1 musim ini yang sudah dijalankan, Motta starter delapan kali. Fakta ini memperlihatkan pentingnya mantan pemain Genoa itu bagi sang juara bertahan.
Thiago Motta : "Le PSG a été comme ma maison ces cinq dernières saisons. Je pense que ce sera ma dernière année à Paris en tant que joueur" pic.twitter.com/MnTbBnQC3D
— Actu Foot (@ActuFoot_) November 15, 2016
Baca Juga:
- Pemain Spanyol Diminta Belajar dari Pencetak Gol Tertua La Roja
- Depay Beri Kode untuk Jadi Eksekutor Sepakan Bebas Man United
- Mantan Penyerang PSG Bongkar Sosok Ancelotti yang Ingkar Janji
Namun, kabar ini berkurang kadar kejutannya sebab sejak akhir pekan lalu, agen Motta, Alessandro Canovi, sudah memberi sinyal kliennya tidak akan memperbarui kontraknya di PSG.
Sepertinya, PSG percaya diri kehilangan Motta. Gelandang berusia 21 tahun, Adrien Rabiot, memang digadang-gadang bisa mengisi peran Motta kelak di klub itu.
Terkait masa depannya, Motta mengaku belum mengambil keputusan apapun.
"Saya masih dapat bermain di liga standar tinggi. Mungkin, saya bisa bermain di liga yang berkembang, pindah ke suatu tempat yang memicu semangat bagi saya dan kelurga. Opsi lain, saya dapat memulai karier kepelatihan. Saya belum tahu, tergantung pada apa yang akan benar-benar ditawarkan pada saya," kata Motta.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | La Gazzetta dello Sport |
Komentar