Dicela, diejek, dan dipandang sebelah mata menjadi sarapan rutin Andik Vermansah di masa kecil. Tetapi, kini semua telah berbalik 180 derajat. Pemain yang sangat ramah ini tak lagi mendapat celaan, justru ia telah menjadi idola Indonesia.
Penulis: Kukuh Wahyudi
Sekarang, banyak orang yang menaruh harapan besar kepadanya untuk membawa nama baik Indonesia di Piala AFF 2016.
“Alhamdulillah, saya bisa mencapai titik ini. Padahal, dulu banyak orang yang mengejek karena saya kecil. Saya dianggap tak bisa apa-apa,” ucapnya sambil mengenang masa lalu.
Meski dihujani kritikan kala itu, Andik tak langsung minder. Justru hal itu membuat mentalnya bertransformasi seperti baja.
Anggapan remeh dikonversi menjadi mentor tanpa wujud yang menemaninya berjuang ke pentas profesional. Cobaan tak hanya itu, sang ibu, Jumiah, kerap melarangnya bermain sepak bola lantaran khawatir Andik cedera.
“Saya memang sempat patah tangan. Tetapi, karena cinta sepak bola, saya tetap bermain setelah sembuh. Ibu pun akhirnya mengerti,” ujarnya.
Kecintaan yang diwujudkan dengan perjuangan akhirnya berbuah manis. Andik berhasil menembus tim junior Persebaya pada 2005. Bak bola salju, kariernya terus membesar.
Baca Juga:
- Jelang Derby della Madonnina, Mauro Icardi Alergi Gawang AC Milan
- Schweinsteiger Siap Jika Dibutuhkan Man United
- Irfan Bachdim Dipastikan Absen di Piala AFF 2016
Pada 2007, ia tampil di Pekan Olahraga Provinsi dan membawa pulang medali emas.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar