Pelatih tunggal putra Indonesia untuk Kejuaraan Dunia Junior 2016, Deni Danuaji, mengaku puas dengan keberhasilan Chico Aura Dwi Wardoyo meraih medali perak.
Namun, Deni tetap punya evaluasi terhadap performa Chico, terutama pada pertandingan final yang berlangsung di Bilbao Arena, Spanyol, Minggu (13/11/2016).
Pada laga tersebut, Chico kalah 19-21, 12-21 dari wakil China, Sun Feixiang.
"Kesempatan sebenarnya terbuka pada gim pertama, tetapi pada perebutan poin-poin terakhir, Chico terlalu berhati-hati. Akhirnya malah mati sendiri," tutur Deni yang dilansir Badminton Indonesia.
"Pada gim kedua, dia masih terbawa irama permainan lawan, jadinya tidak bisa berkembang. Padahal senjata dia adalah serangan," ucap dia lagi.
"Nah, pada gim kedua ini, Chico tidak bisa mencari celah untuk menyerang dan akhirnya bingung sendiri. Sementara itu, lawan lebih banyak bermain adu drive. Saat beradu drive, lawan tampil lebih bagus," kata Deni.
Nomor tunggal putra sejatinya bukan nomor yang menjadi andalan tim Indonesia pada Kejuaraan Dunia Junior 2016. Namun begitu, Deni tetap memiliki target personal.
Baca Juga:
- Akhiri Puasa Gol 874 Hari, Depay Amankan Tiga Poin untuk Belanda
- Koeman Siap Hidupkan Kembali Memphis Depay di Everton
- Gabung ke Chelsea, Adik Eden Hazard Sudah Tahu Akan Gagal
Deni mengatakan target yang diusung adalah meloloskan salah satu pemainnya ke babak semifinal. Raihan medali perak ini menjadi catatan prestasi tersendiri.
"Saya tetap bersyukur dan puas dengan penampilan Chico selama Kejuaraan Dunia Junior ini. Persiapan dia ke sini sekitar enam bulan. Dia juga sudah berada di Cipayung hampir satu tahun dan lebih matang dari pemain yang lain," kata Deni.
"Semoga dia bisa lebih berkembang lagi, bisa bersaing dengan senior-seniornya karena saya melihat dia punya motivasi dan karakter yang bagus," tutur Deni.
Melalui hasil yang ditorehkan Chico, tim Indonesia dipastikan pulang ke Tanah Air dengan membawa satu keping medali perak dan satu keping medali perunggu.
Adapun medali perunggu diraih pasangan ganda putri Jauza Fadhila Sugiarto/Yulfira Barkah.
Editor | : | Pipit Puspita Rini |
Sumber | : | Badminton Indonesia |
Komentar