Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Haruna Bicara Soal Tudingan Dalang Batalnya Pembahasan Persebaya di Kongres PSSI

By Suci Rahayu - Minggu, 13 November 2016 | 09:01 WIB
Tiga 'aktor' penting sukses Madura United sejauh ini di TSC 2016, Manajer Haruna Soemitro (kiri), Presiden klub Achsanul Qosasi (tengah), dan pelatih Gomes de Oliveira.
Dok. PT GTS
Tiga 'aktor' penting sukses Madura United sejauh ini di TSC 2016, Manajer Haruna Soemitro (kiri), Presiden klub Achsanul Qosasi (tengah), dan pelatih Gomes de Oliveira.

BANGKALAN, JUARA.net – Manajer Madura United, Haruna Soemitro, membantah tudingan yang menyudutkan dirinya sebagai dalang di balik dihapusnya agenda pembahasan Persebaya Surbaya di Kongres Pemilihan PSSI pada 10 November 2016.

Haruna Soemitro mengaku tak punya niat dan kapasitas untuk melalukan hal tersebut.

Dia menerangkan, bahwa apa yang dilalukan dalam arena kongres semata-mata hanya untuk memastikan agenda-agenda utama berjalan.

”Tidak ada niat menghambat pembahasan permasalahan Persebaya Surabaya di kongres tersebut. Saya tidak punya kapasitas dalam hal itu,” kata Haruna.

”Terus terang, saya hanya ingin kongres ini melaksanakan agenda utamanya yakni pemilihan ketua umum, wakil ketua umum, dan anggota Komite Eksekutif (Exco) saja. Jadi, kongres tak dibebani hal-hal lain,” tuturnya.

”Apa yang saya lakukan di dalam saat kongres PSSI, murni hanya untuk menyelamatkan PSSI."

Manajer Madura United, Haruna Soemitro

Haruna diketahui sebagai orang pertama yang melalukan interupsi saat kongres akan memasuki agenda poin 6 dan 7.

Haruna ingin agenda tersebut dibahas oleh pengurus baru. Poin tersebut berisi tentang pemutihan hukuman dan penerimaan anggota baru. Masalah terkait Persebaya masuk di dalamnya.

Melalui mekanisme voting, sebanyak 82 suara akhirnya setuju agenda poin 6 dan 7 tidak dibahas. Satu suara abstein dan 14 suara tidak setuju agenda tersebut dihapus dari kongres.

”Saya salah satu fans Persebaya. Apalagi, saya juga mantan orang Persebaya, mantan juga manajer Persebaya, dan juga Bonek. Jadi saya tidak ada niat untuk menghambat identitas mereka yang sudah punya hak hukum,” tutur Haruna.

Baca juga:


Editor : Estu Santoso
Sumber : -


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X