Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Liechtenstein Vs Italia, Saatnya All-Out Attack

By Sabtu, 12 November 2016 | 19:35 WIB
Pemain tim nasional Italia mengikuti sesi latihan di Coverciano, Florence, pada 10 November 2016.
CLAUDIO VILLA/GETTY IMAGES
Pemain tim nasional Italia mengikuti sesi latihan di Coverciano, Florence, pada 10 November 2016.

Italia era Giampiero Ventura masih malu-malu, walau sudah menunjukkan sinyal perubahan menjadi tim yang lebih ofensif. Melawan Liechtenstein dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2018 Grup G, Italia tak boleh lagi malu-malu buat menunjukkan daya ledaknya.

Penulis: Anggun Pratama

Hingga tiga laga yang sudah berlalu, Italia mengemas dua kemenangan dan sekali hasil imbang. Si Biru mencetak tujuh gol dan kemasukan empat kali.

Jumlah gol memasukkan itu masih kalah dari Spanyol yang sudah 11 kali mencetak gol. Total gol itu termasuk saat La Furia Roja mengalahkan Liechtenstein dengan skor 8-0.

Italia, terutama pelatih Ventura, tampak ingin mengikuti jejak Spanyol tersebut. Hal itu terindikasi dari nama-nama pemain yang dipanggil.

Seperti yang sudah banyak diulas, Ventura tampak menyiapkan timnya buat bermain dengan formasi anyar. Setelah terus menggunakan 3-5-2 warisan Antonio Conte, Ventura berpeluang menjajal idenya soal sistem agresif 4-2-4.

"Saat ini karakteristik pemain Italia yang tersedia sudah tidak merespons 3-5-2. Dalam waktu dekat, saya ingin menggunakan 4-2-4 karena banyaknya pemain sayap ofensif dan juga bek sayap, tetapi minim gelandang sentral top. Arah masa depan tim ini sepertinya akan ke 4-2-4," ujar Ventura pekan lalu sebelum mengumumkan daftar pemain yang ia panggil.

Sistem yang sangat ofensif ini butuh tempat uji coba. Duel kontra Liechtenstein merupakan momen yang tepat buat melakukannya. Liechtenstein sejauh ini menjadi sumber poin bagi peserta di Grup G. Mereka selalu kalah dalam tiga laga dan kebobolan 12 kali.

Peringkat FIFA negara kecil ini ada di 183, lebih rendah dari timnas Indonesia di peringkat ke-179. Italia ada di posisi ke-13. Tentu kondisi tersebut menjadi gambaran betapa lemahnya posisi Liechtenstein.

"Saya tak akan meremehkan mereka. Kami berhadapan dalam laga kualifikasi. Pasti setiap tim ingin menang. Tak ada satu pun tim yang memenangi laga sebelum pertandingan," tutur sang pelatih di La Gazzetta dello Sport.

Ventura menyoroti fakta bahwa Liechtenstein cuma tertinggal 0-1 hingga menit ke-65 saat kalah 0-8 dari Spanyol. La Furia Roja pun tak membuat banyak peluang. "Melawan Liechtenstein memang harus kami menangi, karena itu harus dipersiapkan dengan sangat baik buat menghindari adanya masalah," ucap Ventura.


Editor : Aloysius Gonsaga
Sumber : Tabloid BOLA No. 2.715


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X