Thomas Mueller mulai panik. Melakoni delapan partai sepanjang Bundesliga 2016-2017, tetapi tak satu pun gol tercipta melalui kaki maupun sundulan penyerang Bayern Muenchen ini.
Penulis: Wieta Rachamatia
Sesungguhnya, Mueller sudah mendapatkan izin untuk meninggalkan pusat latihan Muenchen menjelang digelarnya partai antarnegara. Akan tetapi, ia tetap bertahan di markas FC Hollywood guna melakukan sesi latihan khusus.
Selasa (8/11/2016), Mueller sengaja melatih kemampuannya melepaskan tembakan selama 45 menit, didampingi asisten pelatih Muenchen, Hermann Gerland. Kabarnya, pemain tim nasional Jerman ini mulai kehilangan kepercayaan diri, karena belum mencetak satu pun gol hingga pekan ke-10 Liga Jerman musim ini.
Dalam periode yang sama pada kompetisi 2015-2016, Mueller sudah mengoleksi sepuluh gol. Total, pesepak bola berusia 27 tahun ini mampu menorehkan 20 gol dalam 31 penampilan sepanjang musim lalu di Bundesliga, yang notabene rekor terbaiknya dalam satu musim.
Lantas apa yang sebenarnya terjadi dengan Mueller? Beberapa media Jerman mengklaim menurunnya produktivitas gol Mueller dipengaruhi perubahan skema permainan Muenchen.
Di bawah arahan pelatih Josep Guardiola, Muenchen kerap tampil dengan formasi 4-2-3-1. Oleh Pep, Mueller kerap ditempatkan di sayap kanan, sehingga pergerakannya lebih leluasa.
Sementara itu, Carlo Ancelotti, yang saat ini menjabat sebagai arsitek tim, lebih suka menggunakan skema 4-3-3. Allenatore asal Italia ini beberapa kali memplot Mueller sebagai penyerang tengah.
Kondisi ini diyakini membuat Mueller terisolasi dan kurang mendapatkan suplai bola.
Ancelotti jarang menempatkan Mueller di sayap, karena merasa pemain yang satu ini tak punya kecepatan dan keunggulan fisik seperti Arjen Robben.
Editor | : | Aloysius Gonsaga |
Sumber | : | Tabloid BOLA No.2.715 |
Komentar